Ibu, coba perhatikan apakah ada perubahan yang terjadi pada tubuh si Kecil? Misalnya anak lesu, nafsu makan berkurang, dan wajah pucat. Hati-hati, jangan-jangan anak menderita cacingan.
Cacingan adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh cacing. Jenis cacing bisa berbeda sehingga gejalanya pun banyak memiliki variasi. Cacingan biasanya diidap oleh anak-anak berusia dua tahun ke atas. Mengapa demikian? Sebab, anak pada usia di atas dua tahun gemar bermain di tanah.
(Baca: Orangtua, 7 Kebiasaan Ini Tanda Anak Cacingan)
“Jika kita perhatikan anak-anak usia dua tahun ke atas gemar duduk di tanah dan mencungkil-cungkil tanah untuk dijadikan bahan mainan. Kebiasaan ini membuat tubuh anak mudah terinfeksi parasit. Cacing bisa masuk melalui pori-pori kulit dan kuku jari tangan dan kaki,” jelas Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS., Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia.
(Baca: Obati Cacingan dan Sembelit, Ini 6 Manfaat Buah Pepaya Untuk Si Kecil)
Salah satu solusinya adalah dengan memberikan obat cacing. Menurut Hardinsyah, sah-sah saja memberikan obat cacing untuk anak. Namun, disarankan obat cacing diberikan kepada anak yang berusia dua tahun ke atas.
"Ada aturannya, boleh setelah usia 2 tahun dan anak terpapar lingkungan buruk setelah dua tahun," katanya lagi.
Lantas, seberapa sering obat cacing boleh diberikan ke anak? Tentu orang tua harus teliti dengan aturan yang dipaparkan di kemasan obat. “Sebab, usia dan jenis obat cacing mempengaruhi waktu memberikan obat,” tandasnya.
KOMENTAR