Merasa suami selalu menghindari kita? Atau, jam pulang suami yang menjadi lebih larut dari biasanya meskipun tak ada tekanan pekerjaan?
Jangan salah, tak hanya perempuan yang bisa takut pada suaminya, namun para pria juga bisa takut dengan istrinya.
Jika sudah ada rasa takut, biasanya ada pengalaman buruk dan menderita yang dialami.
Penelitian terbaru menyebutkan bahwa para pria pun bisa menderita dan takut pada istri.
(Baca: Hobi Begadang dan Sulit Tidur Picu Pertengkaran Suami-Istri. Ini Alasannya)
Namun, mereka tak akan menceritakan pada kawan-kawannya karena takut akan dijadikan lelucon.
Bahkan, diam-diam para pria pun juga bisa menangis karena merasa sangat tertekan, lo.
Dari sebuah penelitian dengan 1000 responden pria yang mengalami kegagalan dalam pernikahan, mereka mengaku bahwa mereka takut pada istri, bahkan takut pulang ke rumah setelah bekerja.
Mereka takut akan adanya berbagai perdebatan, amarah, drama, dan berbagai suasana lain yang membuat tak nyaman.
Pada kebanyakan kasus, para pria merasa takut ketika istri menunjukkan tanda-tanda adanya gangguan kepribadian sehingga istri tampak begitu dominan.
Selain itu, para pria merasa tak pernah bisa menyelesaikan masalahnya dengan istri, dan selalu muncul masalah baru.
(Baca: Cara Agar Suami Tak 'Cemburu' dengan Kesibukan Istri di Pekerjaan)
Kemudian, amarah istri yang terus muncul membuat para pria tertekan dan selalu dibayangi kecemasan, karena produksi kortisol dan adrenalin yang meningkat.
Kondisi tubuh dengan perubahan hormon yang tak stabil tentunya akan buruk bagi kesehatan.
Bertahan terlalu lama dalam hubungan yang tak sehat ini tentunya tak sehat, baik secara fisik maupun psikis.
Tekanan akan semakin tinggi, menyebabkan stress yang tak tertangani dengan baik dan juga anxiety.
(Baca: 7 Rahasia Karier Sukses dan Rumah Tangga Bahagia)
Bila suami terlihat bersikap seperti takut pada kita dan menghindari kita, lebih baik introspeksi dan renungkan, apa yang terjadi pada suami dan apa yang telah kita lakukan pada mereka.
Bila kondisi memburuk, bantuan dari terapis atau ahli konseling kita butuhkan agar pernikahan kita bisa diselamatkan.
Sumber : www.boldsky.com
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR