Kehadiran anak adalah suatu anugerah yang sangat didambakan, terutama bagi pasangan suami istri yang baru menikah.
Sementara itu, kita sebagai perempuan akan bahagia melihat tumbuh kembang anak kita.
Seorang perempuan akan menjadi ibu, yang menjadi fase penting dalam hubungan rumah tangga.
Baik bagi dirinya sendiri, bagi si anak, maupun suami.
Maka di sinilah peran penting arti perencanaan keluarga untuk mewujudkan kebahagiaan bersama.
“Menjadi seorang ibu adalah anugerah paling berharga. Sedangkan, perencanaan keluarga akan membantu ibu untuk mewujudkan kebahagiaan bagi keluarganya,” ujar Aditya A. Putra, General Manager Family Planning & Reproductive Health DKT Indonesia.
Banyak manfaat yang didapat dari merencanakan keluarga.
Antara lain hubungan suami-istri menjadi lebih harmonis, sosok ibu dapat mendampingi tumbuh kembang anak secara maksimal, namun ia masih memiliki waktu berkualitas untuk dirinya sendiri, bahkan masih bisa bersosialisasi dengan lingkungannya.
Sementara itu, hingga saat ini masih banyak pasangan suami istri yang memiliki keterbatasan pengetahuan serta minimnya akses atas informasi seputar alat kontrasepsi, seperti yang dikemukakan oleh dr. Surya Chandra Surapaty, M.P.H., Ph.D., Kepala Badan kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
“Saat ini, persentase pengguna metode kontrasepsi modern di Indonesia berkisar 57,9 persen, masih kurang dari target yang direncanaka,” jelas dr. Surya.
Perencanaan keluarga sangat penting, terutama kaitannya dalam mempersiapkan kehamilan dengan jarak yang ideal, dan juga mengatur serta menunda kehamilan agar angka kehamilan di bawah usia 21 tahun berkurang.
“Selain untuk mengatur dan menunda kelahiran bayi sebelum perempuan berusia 21 tahun, maka perlu atur juga jarak kehamilan dari persalinan terakhir sekitar 3 hingga 5 tahun,” tutur dr. Surya.
Perencanaan kehamilan selanjutnya juga berdasarkan pertimbangan bahwa anak memiliki hak untuk mendapatkan ASI selama dua tahun pertama.
Hal ini terkait dengan menciptakan keluarga yang bahagia dan sejahtera.
“Karena, dengan persiapan yang matang, ibu dapat memiliki waktu optimal untuk merawat anak, menjaga hubungan dengan suami, serta memiliki waktu berkualitas untuk dirinya sendiri,” tutup dr. Surya.
Source | : | Nova |
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR