Menurut Johanes, idealnya dalam satu rumah ada satu keluarga dengan satu kepala keluarga.
Jika satu rumah ada lebih dari satu kepala keluarga, sudah tidak sehat.
(Baca: 5 Versi Hubungan Mertua Menantu yang Sering Dialami dan Cara Menghadapinya)
Jika tinggal di rumah sendiri, Anda dan pasangan punya kemandirian untuk mengatur rumah tangga, mulai dari mengatur keuangan, tata letak rumah, hingga kondisi rumah.
Anda juga memiliki kebebasan secara individual.
Sebaliknya, berikut hal-hal yang mungkin terjadi jika tinggal dengan mertua :
"Jadi, perlu ada garis jelas mana yang boleh dan mana yang tidak. Mana yang harus ditangani anak dan mana orangtua. Jangan sampai berkesan, anak menguasai orangtua dan sebaliknya. Yang pasti sebaiknya jangan sampai terjadi dalam satu rumah, orangtua dan anak masak sendiri-sendiri. Menurut saya hal ini kurang cocok," jelas Johanes.
3. Lepaskan diri dari orang tua
Dalam kultur Indonesia, campur tangan orangtua dalam kehidupan rumah tangga anak masih tinggi sekali.
Dalam hal ini, sejauh mana peran orangtua terhadap pasangan Anda. Hal ini harus dikenali dalam masa pacaran.
Jangan sampai setelah menikah pasangan tak bisa lepas dari orangtua, dalam arti "anak mami" atau "anak papi".
Contohnya, beli mobil saja pasangan harus bertanya ke orangtua, sedangkan Anda malah tak dimintai pendapat.
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR