Kini, Stanley telah berusia enam tahun.
Namun kecelakaan tersebut membuat kerusakaan otak yang parah dan berdampak pada masa depannya.
Oleh karenanya, anak ini harus rutin periksa setiap bulan agar perkembangan otak Stanley bisa selalu dipantau ketat oleh dokter.
Ayahnya, Mitchell, yang merupakan seorang supervisor kontrak mengatakan bahwa ia sebenarnya ikut menanggung berat atas apa yang tejadi kepada puteranya.
, "Ini sangat sulit, melihat apa yang terjadi pada anakku. Yang terpenting dia selamat. Tapi aku tak tahu apakah kondisinya bisa pulih 100 persen atau tidak," terangnya.
Mark Gore, selaku pengacara keluarga mengatakan meski keluarga telah mendapat bantuan dana dari pihak travel, tapi belum tahu pasti apakah dana itu cukup untuk biaya pengobatan sampai Stanley berusia 18 tahun nanti.
"Sangat sulit memrediksi apa yang bakal terjadi ke depannya karena saat kejadian Stanley masih berusia tiga tahun. Sedikit bagian kanan otaknya telah rusak dan menyebabkan perubahan perilaku pada diri Stanley," ujar Mark.
Juru bicara dari Thomson and First Choice, tempat Stanley dan keluarga berlibur akhirnya angkat suara.
"Tim kami memberi dukungan penuh dan bantuan kepada Stanley. Untuk sekarang hanya itu yang bisa kami berikan," imbuhnya.
Source | : | https://www.mirror.co.uk/ |
Penulis | : | Swita Amallia Alessia |
Editor | : | Swita Amallia Alessia |
KOMENTAR