Rata-rata orang di Indonesia pasti lebih menyukai mengonsumsi nasi dalam keadaan panas atau hangat.
Padahal, nasi yang panas ternyata tidak baik untuk tubuh, lo!
Hal ini bisa menyebabkan kenaikan gula darah dalam tubuh.
Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, SpGK (K), Ketua Departemen Medik Ilmu Gizi, RSCM, menuturkan bahwa nasi yang baik dikonsumsi oleh tubuh adalah nasi yang sudah dingin.
Alasannya, nasi dingin memiliki indeks glisemik yang rendah.
(Baca: Pagi Bosan Sarapan Nasi? Coba Saja Makaroni Keju Panggang))
Indeks glisemik adalah skala atau angka yang diberikan kepada makanan tertentu berdasarkan seberapa cepat makanan tersebut meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.
Semakin tinggi angka indeks glisemik, makan semakin cepat dampaknya terhadap kenaikan gula darah dan sebaliknya.
“Sebaiknya jangan langsung mengonsumsi nasi yang baru matang. Sebab, ketika nasi dalam keadaan panas, indeks glisemiknya justru tinggi. Ketika indeks glisemik tinggi akan membuat kadar gula dalam darah juga naik. Hal ini tidak baik untuk penderita diabetes,” ungkapnya.
(Baca: Gula Darah Tinggi? Hati-hati Serangan Jantung)
Dalam penjelasannya, Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, SpGK (K) menyarankan agar mendinginkan nasi terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
“Setelah nasi matang, sebaiknya taruh di bakul atau tempat nasi dan tunggu hingga dingin. Setelah dingin baru boleh dikonsumsi. Saat nasi dingin, indeks glisemiknya rendah sehingga tidak akan membuat kadar gula darah naik,” jelasnya.
Lanjutnya, “Sebaiknya, jangan simpan nasi di dalam penghangat nasi (warmer), karena dapat meningkatkan indeks glisemiknya. Untuk para penderita diabetes juga sebaiknya tidak mengonsumsi bubur, karena bubur ini kan nasi yang dimasak sampai hancur. Otomatis indeks glisemiknya juga tinggi,” tutupnya.
(Baca: Sudah Tahu, Ada 2 Ciri Pisang yang Bagus untuk Atasi Kanker dan Diabetes?)
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR