Dalam sehari-hari, kemungkinan kita terluka saat beraktivitas sangat mungkin terjadi.
Ada beberapa penyebab luka yang memiliki penanganan berbeda-beda.
Mari pahami, agar kita tahu cara yang tepat untuk pertolongan pertama dan perawatan kesembuhannya.
1. Luka bakar bukan odol atau mentega salepnya
Sering terjadi, luka bakar diolesi odol atau mentega. Luka bakar tak ubahnya luka umumnya, perlu dirawat secara suci hama.
Odol dan mentega tidak memberi manfaat, malah bisa buruk akibatnya. Odol atau mentega mungkin tidak suci hama, sehingga kuman masuk ke dalam luka.
(Baca: Pertolongan Pertama Bila Anak dan Bayi Terkena Luka Bakar)
Luka bakar ringan (hanya kemerahan kulit tanpa lepuh) cukup diolesi salep livertran (bisa dibeli bebas di apotik), dan tak perlu ditutup. Luka bakar lepuh bergelembung, jangan dipecahkan. Biarkan pecah sendiri.
Setelah pecah, lindungi dari paparan air mandi, sebab kulit di dalam masih kulit muda yang mudah ditembus kuman. Perawatan dengan antisepsis tetap perlu selain menambah salep livertran. Sekarang ada salep jenis lain untuk membantu menumbuhkan jaringan kulit baru.
Luka lepuh bergelembung yang luas butuh perawatan rumah sakit. Demikian pula luka bakar berat yang mengelupasi kulit sampai dalam, dan bikin kulit gosong, juga tak dapat dirawat sendiri di rumah.
(Baca; Efek Buruk Kulit Kering Mulai dari Rentan Bakteri Hingga Luka Lama Sembuh)
2. Jahitan luka jangan dibiarkan tidak dibuka
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR