Seorang gadis cilik berusia delapan tahun termasuk di antara 22 korban tewas dalam serangan bom bunuh diri di Manchester Arena, Inggris, tak lama setelah konser Ariana Grande usai.
Gadis kecil tersebut adalah Saffie Rose Roussos.
Ia menghadiri konser bersama ibunya, Lisa Roussos dan saudara perempuan Saffie, Ashlee Bromwich, yang kini terbaring di rumah sakit karena terluka.
Chris Upton, Kepala Sekolah di Tarleton Community Primary School, di mana gadis cilik berusia delapan itu bersekolah, mengatakan, Saffie adalah seorang “gadis kecil yang cantik”.
(Baca :Konser Ariana Grande Dibom, Orangtua Kalut Mencari Anak Mereka yang Hilang )
Sebutan “cantik” itu, menurut Upton, tidak hanya karena terkait parasnya, tetapi cantik dalam semua aspek kehidupannya, seperti dirilis The Guardian.
“Saffie benar-benar seorang ‘gadis kecil yang cantik’ untuk semua aspek kata itu. Dia dicintai semua orang. Kehangatan dan kebaikannya akan dikenang dengan penuh kasih sayang. Saffie tenang dan sederhana dengan bakat yang kreatif,” kata Upton.
Berita tentang kematian gadis kecil itu merupakan sebuah "kejutan yang luar biasa", tambah Upton.
“Membayangkan bahwa ada orang yang bisa pergi menghadiri konser dan kemudian tidak pulang lagi ke rumah, sangatlah memilukan," kata Upton yang atas nama sekolahnya menyatakan sangat berduka atas kematian Saffie.
Pascal S Bin Saju/Kompas.com
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Swita Amallia Alessia |
Editor | : | Swita Amallia Alessia |
KOMENTAR