Selama ini orang menyangka pemakaian high heels membahayakan kesehatan. Ternyata ada alas kaki lain yang bisa membahayakan kesehatan. Bahkan bisa mengubah bentuk kaki.
Menurut Dr. Meidy H Triangto, Sp.KFR dari Kid's Foot Rehabilitation Center RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta, tanpa hak tinggi pun, biasanya wanitalah yang paling berisiko terkena gangguan kesehatan pada bagian kaki.
Nah, kalau gemar menggunakan sepatu berhak tinggi, maka risikonya menjadi lebih besar lagi. Mulai dari yang ringan hingga serius.
(Baca: 5 Keluhan di Kaki Ini Menandakan Tubuh Sedang Sakit Serius)
Risiko osteoarthritis adalah salah satunya. Ketika terbiasa mengenakan hak tinggi, risikonya menjadi enam kali lipat. Efek negatif lainnya adalah menyebabkan kapalan yang biasa terjadi pada ujung jari-jari kaki.
Hak tinggi juga membuat si pemakai mengalami ketegangan pada paha depan yang dapat meningkatkan risiko radang sendi serta memperpendek otot betis.
“Lebih parah lagi, high heels juga dapat menyebabkan cedera pada otot kaki, nyeri sendi punggung, varises, tulang belakang bengkok, sakit pada tulang telapak kaki, sampai masalah yang lebih kompleks seperti osteoporosis.”
(Baca: Cegah Osteoarthritis, Berapa Waktu Maksimal Pakai Sepatu Hak Tinggi Sehari-hari?)
Semakin bertambahnya umur, maka kaki akan menjadi lebih lebar dan panjang. Bantalan kaki di tumit dan ujung kaki pun akan menipis. “Tetapi kalau bertahun-tahun kita berjalan dengan posisi alamiah, kaki dan tumit akan jadi kuat.”
Ketika seorang perempuan memakai sepatu hak tinggi 5 cm atau lebih, kakinya tidak lagi menahan beban secara merata. Sehingga sulit menjaga keseimbangan karena titik berat tubuh berubah dari normal.
Lalu dapatkah risiko di atas diperkecil atau dihilangkan jika kita tetap ingin menggunakan sepatu berhak tinggi?
Boleh, tetapi ada syaratnya. Inilah di antaranya:
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR