Label sebagai residivis masih dianggap sebagai imej yang menakutkan.
Padahal semua mantan narapidana berhak mendapatkan kesempatan untuk memulai lagi hidupnya yang baru bukan justru didiskriminasi oleh public.
Seperti yang dilakukan oleh salah satu warga Singapura ini.
Ia membuktikan bahwa kehidupan kelam masa lalunya tak semata-mata menghalangi keberhasilan yang kini ia capai.
Chen Quan Xing dijatuhi hukuman 20 tahun penjara saat ia berusia 26 tahun lantaran pidana perdagangan narkoba.
(Baca : Pelaku Penculikan Anak Berhasil Dibekuk Polres Metro Jakarta Barat )
Ia sempat lolos dari vonis hukuman mati.
Sebelumnya Chen berasal dari keluarha sederhana. Ayahnya hanya pedagang ikan dan ibunya hanyalah ibu rumah tangga.
Ketika berumur 14 tahun, Chen terpengaruh teman sebayanya menggunakan narkoba.
Menurut laporan Oriental Daily, Chen masuk ke lembah nista, ia dikenal sebagai pemabuk, penjudi, pembuat onar, suka berkelahi, dan pecandu narkoba.
Akibat hidupnya yang suka hura-hura membuat Chen mempunyai banyak utang.
Lantaran terbelit utang itulah yang membuat Chen beralih profesi sebagai pengedar narkoba.
Chen pun akhirnya tertangkap polisi saat tengah beraksi menjual narkoba.
Saat itulah ia merasa hidupnya telah berakhir.
"Saya dituduh menjual sepuluh gram heroin dan sempat dijatuhi hukuman mati. Namun Tuhan punya jalan lain. Aku bersyukur," kata Chen yang akhirnya tak jadi divonis hukuman mati.
Dia akhirnya divonis hukuman penjara 20 tahun dan bebas ketika berumur 46 tahun.
Ketika di penjara, ia banyak merenungi hidupnya dan mulai membuat rencana hidup positif setelah bebas.
Chen mengakui kedua orang tuanya banyak memberi nasihat padanya agar jangan menyerah pada keadaan.
Akhirnya membuat Chen termotivasi untuk berbuat hal baik setah bebas.
Untuk menebus kesalahan dan memulai hidup lebih baik, Chen memutuskan untuk menempuh pendidikan selama ia ditahan dalam penjara.
Chen pun mengejar pendidikan saat menjadi narapidana.
Hingga akhirnya dia meraih gelar diploma dalam bidang manajemen bisnis.
Semua itu dilakukannya saat masih menjadi seorang narapidana.
Kini setelah ia menghirup udara segar, Chen sudah bekerja di sebuah toko furniture milik teman kecilnya.
Pria ini terus meniti karir hingga akhirnya mencapai puncak dan berhasil mencapai angka keuntungan hingga 5,5 juta dollar Singapura.
Setahun kemudian ia dijadikan direktur di toko furniture itu sekaligus membuka toko furniture baru miliknya sendiri.
Dia pun menemukan pasangan hidupnya saat bekerja di toko furniture.
"Saya sangat berterima kasih kepada teman dan keluarga yang tak henti mendukung saya. Mereka seperti memberi peluang bagi saya menemui kesempatan kedua dalam hidup," curhat Chen haru.
Tak hanya itu, Chen kini mempunyai pekerjaan lain yang tak kalah hebat.
Yakni membantu para narapidana lain dengan memberi bimbingan konseling berupa nasihat berdasarkan pengalaman hidupnya kepada mereka.
Chen tak mau jika para narapidana itu semakin terpuruk ketika mereka bebas dari penjara.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | worldofbuzz.com |
Penulis | : | Swita Amallia Alessia |
Editor | : | Swita Amallia Alessia |
KOMENTAR