Makanan atau minuman fermentasi merupakan pangan fungsional yang telah dikonsumsi sejak ribuan tahun lalu dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Ada banyak contoh makanan atau minuman fermentasi, misalnya tempe, asinan, tape, dadih, kecap, dan berbagai minuman probiotik seperti yogurt.
Sebagian besar penelitian menyebutkan bahwa konsumsi makanan atau minuman fermentasi berhubungan dengan kesehatan saluran cerna, dapat mengurangi diare, dan berperan sebagai antioksidan.
Selain itu, makanan dan minuman fermentasi bersifat anti kanker, menghambat penuaan, dan dapat membantu menurunkan kolesterol.
Tak hanya itu, makanan dan minuman fermentasi bisa mencegah penyakit degenerative seperti hipertensi, penyakit kardiovaskuler, diabetes, dan lain-lain.
(Baca: Hindari! 4 Jenis Makanan dan Minuman Pemicu Perut Kembung dan Buncit)
Menurut dr. Dian Permatasari, M.Gizi, SpGK., proses fermentasi dapat meningkatkan kualitas zat gizi di dalam makanan tersebut, dan menghasilkan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh.
“Makanan dan minuman fermentasi menghasilkan asam amino esensial, asam lemak rantai pendek, beberapa enzim, vitamin, dan meningkatkan bioavailabilitas mineral,” jelasnya pada NOVA.id.
Menurut spesialis gizi klinik dari RSU Kota Tangerang Selatan ini, makanan atau minuman fermentasi dapat dikonsumsi setiap hari.
Sementara itu, makanan dan minuman fermentasi juga boleh dikonsumsi pada saat berpuasa.
(Baca: Agar Tak Sakit, Jangan Makan 5 Jenis Makanan Ini Saat Perut Kosong)
Namun, beberapa produk fermentasi memiliki rasa yang asam sehingga penderita maag perlu berhati-hati dan sebaiknya mengonsumsi setelah atau bersamaan dengan makan.
“Variasi berbagai menu makanan dengan komposisi seimbang penting untuk diperhatikan. Dengan mengonsumsi pola gizi seimbang, secara tidak langsung makanan atau minuman fermentasi sudah termasuk di dalam asupan makanan sehari-hari,” pungkasnya.
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR