Banyak yang mengatakan jika seorang calon ibu yang memiliki mata minus sudah pasti akan melakukan persalinan dengan metode caesar nantinya. Hal tersebut sering kali beredar, sehingga membuat banyak calon ibu merasa cemas membayangkan persalinannya nanti.
Apakah hal itu hanya mitos semata atau bukan?
Dr. Ivander Utama menjawab pertanyaan tersebut dengan tegas dalam ulasannya di akun Instagram pribadinya yang dikutip oleh NOVA.id
“Mata minus harus caesar? Belum tentu!” tegasnya.
Dokter pun tidak sembarang menentukan metode persalinan untuk ibu hamil dengan mata minus. Pada dasarnya proses mengedan pada proses persalinan normal dapat menyebabkan kerusakan pada retina.
“Pada prinsipnya yang dikhawatirkan dengat mata minus dan persalinan normal adalah terjadinya valsava retinopati. Yaitu, kelainan atau kerusakan pada retina akibat proses mengedan,” tulisnya.
Kerusakan retina pada umumnya memiliki banyak faktor penyebab. Misalnya ibu hamil yang memiliki latar belakang kesehatan yang tidak baik, misalnya ia penderita hipertensi dan diabetes.
“Valsava retinopati hanya terjadi pada kasus-kasus dimana sudah terjadi kerusakan pada retina atau selaput jala sebelumnya. Misalnya pada ibu hamil dengan darah tinggi lama, diabetes, atau mata minus yang progresif atau terus bertambah,” jelasnya lagi.
(Baca: Hindari 7 Hal Ini Agar Cepat Pulih Usai Operasi Caesar)
Jika calon ibu sudah dipastikan oleh dokter untuk menjalani proses caesar, lebih baik ibu hamil mematuhinya. Bukan tanpa alasan, dokter sudah memikirkan semua risiko yang akan terjadi nanti.
“Bila dipaksa melakukan persalinan normal, kondisi mata semakin fatal karena ada tekanan yang hebat pada bola mata saat mengedan,” terangnya.
Biasanya, dokter akan merujuk untuk menjalankan serangkaian pemeriksaan medis pada dokter mata untuk memastikan segalanya aman selama proses persalinan nanti. Tidak perlu terlalu khawatir dengan apapun proses persalinan, sebab tubuh ibu hamil sudah didesain secara alami untuk menjalankan persalinan.
KOMENTAR