Zaman sudah maju, dan kemudahan teknologi bisa dinikmati dalam genggaman melalui gawai ponsel canggih.
Kemajuan teknologi ini telah banyak mengubah gaya hidup banyak orang, dan bisa sangat membantu di detik-detik pertaruhan nyawa.
Seperti yang dirasakan Emily Eekhoff, seorang ibu yang 2 tahun lalu tertolong kehamilannya berkat aplikasi dalam ponselnya.
(Baca juga: Kesehatan Hingga Traveling, Ini 26 Aplikasi Ponsel Penting untuk Perempuan)
Saat kehamilan anak pertamanya, Emily memakai aplikasi 'Count the Kicks' untuk membantunya memantau perkembangan sang bayi dalam kandungan.
Saat hamil anak kedua pada 2015, Emily kembali memakai aplikasi itu untuk mengetahui dan menghitung gerakan bayi dalan rahim selama trimester terakhir.
"Biasanya kalau saya sedang duduk, anakku dalam kandungan selalu aktif . Saya bisa menerima 10 tendangan dari si bayi dalam waktu kurang dari 10 menit," ceritanya.
(Baca juga: Kata Dokter Soal Risiko Berhubungan Seks di Usia Trimester Pertama Kehamilan)
Jadi, saat dia tidak merasakan kebiasaan normal itu pada minggu ke-33 kehamilannya, Emily pun khawatir.
"Ini tak biasanya. Setelah makan siang, aku duduk dan mencoba menghitung gerakannya. Kali ini sangat lambat. Terhitung hanya ada 3 gerakan selama 30 menit," kisahnya.
Saat itu, perasaan Emily makin kalut. Saat suaminya pulang kerja dan kondisi masih belum berubah, mereka langsung menuju rumah sakit.
Dokter pun mendeteksi kondisi si bayi dalam keadaan tertekan, sehingga USG menunjukkan si bayi tak bisa bergerak sama sekali dalam kandungan.
Akhirnya operasi Ceasar untuk penyelamatan pun dilakukan.
(Baca juga: Cara Mudah Merawat Bekas Luka Operasi Caesar)
Si bayi pun terpaksa dilahirkan 7 minggu lebih awal untuk keselamatan hidupnya.
Selama persalinan, dokter mendapati tali pusat si bayi melilit lehernya, 3 kali.
(Baca juga: Beragam Manfaat Tali Pusat, Salah Satunya untuk Obati Kanker Darah)
"Dokter bilang, jika kami telat satu hari saja untuk membawa kandunganku ke rumah sakit, bayiku bisa mati. Untungnya, aplikasi pendeteksi gerakan bayi itu menolong kehamilanku. Jadi kami bisa cepat pergi ke dokter ketika diketahui ada yang tak beres," syukurnya.
Kini, anak Emily telah tumbuh menjadi balita yang sehat. Syukurlah untuk kemajuan teknologi!
Sumber: LifeDaily | Foto: Inside Edition/Emily Eekhoff
Penulis | : | Indira D. Saraswaty |
Editor | : | Indira D. Saraswaty |
KOMENTAR