Johann Berlin, CEO dari TLEX Institute menjelaskan, meskipun rasanya tak adil bagi kita dan kita menjadi sangat lemah, sangat ingin memperjuangkan harga diri, sangat marah, dan juga sangat tertekan, kita harus mengingat lagi apa sebenarnya tujuan hidup kita.
Ingat, fokus pada target hidup kita lebih penting daripada harus menanggapi atau harus berkutat pada isu negatif itu saja.
(Baca juga : Alasan Banyak Karyawan Bagus Keluar dari Pekerjaannya, Nomor 3 Bikin Kaget!)
Kondisi ini memang tak mengenakkan dan sangat mempengaruhi kehidupan kita, namun kita akan jauh lebih tenang ketika kita sudah bisa memaafkan dan membiarkannya saja.
Sebuah penelitian menemukan bahwa semakin cepat kita memaafkan masalah itu dengan tulus, semakin besar pula keuntungannya bagi kita.
Memaafkan akan membuat kita mudah melanjutkan hidup serta menjaga kesehatan psikis dan juga fisik.
Batasi kontak dengan lingkungan dan orang-orang yang memberi pengaruh negatif bagi kita.
Michael Kraus dari Yale School of Management menjelaskan bahwa kita tak perlu menganggap isu-isu negatif tersebut merupakan gambaran diri kita sebenarnya yang dilihat oleh orang lain.
Ingat, gosip buruk tentang kita berasal dari orang-orang yang merasa cemas dengan keberadaan kita, sehingga membuat imaji buruk tentang kita supaya kedudukan mereka aman.
Willer menjelaskan, bila kita tahu siapa penyebar rumor buruk tentang kita, kita harus tetap bisa berpikiran dingin dan jangan terbawa emosi.
Selain itu, kita juga harus tetap menjaga reputasi kita dengan baik.
Lebih baik, beri pendekatan pada orang tersebut, jangan mudah terpancing emosi, sehingga orang lain pun bersimpati pada kita.
KOMENTAR