(Baca juga : Hindari Kesalahan Pakai Celana Model Ini Agar Area Vagina Tak Terlihat Menyembul)
Menurut Dr. Goist, keluarnya cairan dari vagina sebenarnya adalah hal yang normal apabila tak berbau dan tak berwarna mencolok.
Bila cairan tersebut berwarna kuning atau hijau, kental, atau bertekstur tak seperti biasanya dan membuat gatal atau berbau, kita harus segera memeriksakannya pada dokter.
Vagina kita bekerja secara otomatis membersihkan bagian dalam hingga luar.
Biasanya, akan muncul semacam cairan bernama smegma, yang mungkin akan menumpuk di bagian antara klitoris dan lubang vagina, atau bagian ujung penis pria yang belum disunat.
Penumpukan kotoran tersebut bisa menjadi sarang bakteri apabila tak segera dibersihkan.
Gunakan air mengalir, jangan menggunakan semprotan yang justru bisa membuat kotoran masuk ke vagina.
Bagian vagina kita juga memiliki kelenjar keringat dan folikel rambut, apabila kulit berkeringat bercampur dengan kotoran maka akan memicu tumbuhnya jerawat.
Selain itu, bisa juga menimbulkan bau tak sedap.
Untuk menghilangkannya, kompres area tersebut dengan air hangat, namun jangan sekalipun gunakan produk anti jerawat apapun untuk vagina kita, ya!
(Baca juga : Para Perempuan Wajib Tahu 5 Jenis Benjolan pada Vagina Ini)
Tentu saja, konsuktasi obgyn adalah jalan terbaik dari berbagai masalah yang dialami vagina kita.
Menurut Dr. Goist, masalah pada vagina yang tak ditangani dengan baik akan menjadi masalah yang serius di kemudian hari.
Menunda penanganan juga justru membuat pengobatan akan semakin sulit, lho!
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR