Nova.ID - Sebagai perempuan, tentu kita akan merawat kesehatan vagina kita dengan berbagai cara.
Namun, apakah kita sadar bahwa perawatan yang kita lakukan sudah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi vagina kita?
Secara umum, sebenarnya vagina kita tak memerlukan perawatan khusus.
Bila ditemukan gejala-gejala yang tak biasa, kita bisa memastikannya dengan berkonsultasi pada dokter.
Berikut adalah penjelasan dari beberapa kondisi vagina yang sering dialami oleh perempuan.
Melissa Goist, M.D., asisten profesor obgyn dan dokter di The Ohio State University Wexner Medical Center menjelaskan, bahwa rasa sakit pada vagina tak bisa diabaikan.
Menurutnya, rasa sakit yang muncul terutama ketika berhubungan seks bisa terjadi karena adanya gangguan kesehatan, seperti misalnya infeksi.
(Baca juga : Jangan Dipaksakan, Berhubungan Intim Saat Perut Sembelit Bisa Timbulkan Infeksi Vagina)
Sama seperti anggota tubuh lainnya, gatal adalah reaksi normal yang bisa terjadi di tubuh kita.
Dr. Goist menjelaskan, bila gatal muncul terus menerus dan membuat kita sangat ingin menggaruknya, maka bisa jadi ada masalah serius.
Sherry Ross, M.D., ahli kesehatan perempuan dan penulis She-ology : The Definitive Guide to Women’s Intimate Health. Period. bengkak di area labia memang biasa terjadi, karena sifat vagina yang sangat sensitif, sehingga apapun yang bisa memengaruhi keseimbangan pH maka akan memicu bengkak pada vagina.
Selain itu, faktor lain yang juga menyebabkan bengkak pada vagina adalah antibiotik, pertumbuhan jamur, frekuensi seks yang meningkat, ketidakseimbangan hormon karena hamil atau menyusui, diet, stress, dan olahraga.
(Baca juga : Hindari Kesalahan Pakai Celana Model Ini Agar Area Vagina Tak Terlihat Menyembul)
Menurut Dr. Goist, keluarnya cairan dari vagina sebenarnya adalah hal yang normal apabila tak berbau dan tak berwarna mencolok.
Bila cairan tersebut berwarna kuning atau hijau, kental, atau bertekstur tak seperti biasanya dan membuat gatal atau berbau, kita harus segera memeriksakannya pada dokter.
Vagina kita bekerja secara otomatis membersihkan bagian dalam hingga luar.
Biasanya, akan muncul semacam cairan bernama smegma, yang mungkin akan menumpuk di bagian antara klitoris dan lubang vagina, atau bagian ujung penis pria yang belum disunat.
Penumpukan kotoran tersebut bisa menjadi sarang bakteri apabila tak segera dibersihkan.
Gunakan air mengalir, jangan menggunakan semprotan yang justru bisa membuat kotoran masuk ke vagina.
Bagian vagina kita juga memiliki kelenjar keringat dan folikel rambut, apabila kulit berkeringat bercampur dengan kotoran maka akan memicu tumbuhnya jerawat.
Selain itu, bisa juga menimbulkan bau tak sedap.
Untuk menghilangkannya, kompres area tersebut dengan air hangat, namun jangan sekalipun gunakan produk anti jerawat apapun untuk vagina kita, ya!
(Baca juga : Para Perempuan Wajib Tahu 5 Jenis Benjolan pada Vagina Ini)
Tentu saja, konsuktasi obgyn adalah jalan terbaik dari berbagai masalah yang dialami vagina kita.
Menurut Dr. Goist, masalah pada vagina yang tak ditangani dengan baik akan menjadi masalah yang serius di kemudian hari.
Menunda penanganan juga justru membuat pengobatan akan semakin sulit, lho!
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR