Penyanyi Andien Aisyah kini sedang menikmati perannya menjadi seorang mama muda.
Ia pun kerap membagikan ceritanya soal suka dukanya merawat dan mendidik anaknya, Anaku Askara Biru, yang baru berusia enam bulan.
Kawa, begitu panggilan akrabnya mulai memasuki masa MPASI.
Andien dan suaminya pun tak sungkan untuk membagikan tips dan triknya agar anaknya bisa mendapatkan nutrisi yang tepat, tanpa harus memaksa anaknya untuk menelan semua makanan yang diberikan.
Lewat instagramnya @andienaisyah, baru-baru ini Andien berbagi pengalamannya soal program BLW atau Baby-Led Weaning.
Baby-Led Weaning artinya men-skip pemberian MPASI yang biasanya disuapkan pada si kecil dan memberi kesempatan padanya untuk memegang dan menyuap makanannya sendiri.
(Baca juga Menyeramkan! Ini Ciri-Ciri Anak Mengalami Pelecehan Seksual)
“Salah satu yang membuat BLW menjadi lebih mudah dijalankan adalah kebiasaan makan bersama."
"Kebetulan kami hampir selalu melibatkan Kawa dalam setiap kegiatan, termasuk makan."
"Sehingga ia melihat betul proses orang di sekitarnya memasukkan benda ke mulut, kemudian dikunyah,” tulis Andien.
Andien juga menjelaskan bahwa peran orang tua dalam tumbuh kembang anak sangatlah penting.
Ia pun menganjurkan agar orang tua yang hidup di jaman millenial ini bisa memberikan contoh dan menularkan kebiasaan yang baik pada anak-anaknya, terutama dalam hal memilih makanan.
“Pada dasarnya, bayi makan karena meniru orang dewasa makan."
"Bukan karena lapar. Karena jika lapar, mereka akan mencari susu ibunya."
"Mereka belum tahu bahwa konsep makan itu adalah karena lapar."
"Maka di sini peran orangtua untuk memberikan contoh dan menularkan kebiasaan,” lanjutnya.
(Baca juga 5 Cara Melindungi Bayi yang Baru Lahir Agar Tak Tertular Penyakit)
“Kawa makan apa yang kami makan. Real food. Food combining. Tentunya dengan menu empat bintang."
"Kebetulan saya dan Mas Ippe sangat aware terhadap apa yang kami makan."
"Protein, sayuran, buah, dan karbohidrat kompleks."
"Kami berdua juga tidak terbiasa mengkonsumsi gula dalam keseharian, dan selalu less salt."
"Setiap masak di rumah, selalu pakai sea salt. Kalo kebetulan makan di restoran, selalu minta no salt."
"Tapi bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih, dan lainnya tetap kami pakai."
"Kebiasaan-kebiasaan kami inilah yang membantu proses pengenalan makan ke Kawa,” tulis Andien.
Menurutnya, anak akan mencontoh dan meniru perilaku kedua orangtuanya.
Apabila orangtuanya suka makan manis anaknya pun akan menyukai makanan manis, begitupun sebaliknya.
“Makanlah sayur jika ingin anakmu memakan sayur. Makanlah makanan yang sehat, dan bersuka citalah karena itu,” jelasnya.
(Baca juga Studi: Anak Nakal Lebih Pintar Cari Uang Ketika Dewasa, Benarkah? )
Kegiatan BLW ini juga dimanfaatkan Andien untuk mengenalkan nama-nama makanan pada buah hatinya, Kawa.
“Kegiatan makan bersama dan BLW juga membuat kami lebih mudah memperkenalkan nama-nama makanan, sayuran, juga buah."
"Kawa mengenal brokoli seperti bentuk brokoli seutuhnya, bukan dihancurkan."
"Begitupula dengan ayam, tomat, buncis, ubi, dan lainnya."
"Ia bisa memegang dan mengeksplorasi tekstur dan keunikan dari setiap makanan,” lanjutnya.
“Sekali lagi, semua dibuat sesantai mungkin. Jika mereka memang belum mau, paling makanannya dilempar."
"Tinggal kita ambil dan kita makan di depannya."
"Biarkan mereka berproses. Jangan sampai ketegangan orangtualah yang menghambat proses tersebut. Enjoy ❤” tutup Andien dalam postingannya.
Penulis | : | Laili Ira Maslakhah |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR