NOVA.id - Tak hanya dialami oleh dewasa saja, stres juga bisa dialami oleh anak-anak.
Untuk menghindarinya, kita sebagai orangtua bisa membantu mereka agar memiliki tidur yang cukup merupakan langkah awal mengurangi rasa kecemasannya.
Stres pada anak sering tidak disadari orangtua karena anak tidak bisa menjelaskan kondisinya.
Padahal, kondisi ini mempengaruhi aktivitas mereka, baik psikologis maupun fisik.
Efek samping stres yang paling sering adalah anak menjadi susah tidur.
Anak juga susah tidur nyenyak, mengeluh mimpi buruk, minta ditemani tidur oleh orangtua, atau malah menolak tidur dengan orangtuanya.
Memang tidak semua gangguan kecemasan menyebabkan susah tidur, tapi yang pasti anak dan remaja yang susah tidur memiliki hormon stres (korsitol) lebih tinggi.
Kabar baiknya, kecemasan dan susah tidur bisa diatasi dan dicegah.
Peran orangtua sangat penting untuk membantu anak keluar dari kondisi tersebut.
Beri tahu anak bahwa kita akan selalu ada saat mereka butuh bantuan atau merasa cemas.
Selain itu, orangtua juga harus peka pada gejala-gejala stres yang dialami buah hatinya.
Selain susah tidur, berikut adalah beberapa gejala stres yang sering dialami anak, seperti dikutip dari sleepfoundation.org.
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR