NOVA.id - I Wayan Budiarta (40), asal Banjar Dinas Pupuan, Desa Pupuan, Tabanan, Bali harus dirawat intensif di RSUP Sanglah Denpasar, Sabtu (12/8) kemarin.
Petani cengkeh ini jatuh dari pohon setinggi 10 meter. Akibatnya tulang leher dan tulang kakinya patah.
Bahkan Budiarta divonis lumpuh oleh tim dokter.
Ni Luh Gede Sarni (37), istri Budiarta menemani suaminya yang sedang terbaring di ruang IGD RS Sanglah.
Saat ditemui, Sarni mengatakan kejadian yang menimpa suaminya terjadi pada Kamis (9/8) sore.
(Baca juga: Wah! Hamish Daud Sering Tak Beri Kabar, Begini Sikap Raisa yang Tak Disangka, Ngambek Enggak Sih?)
Peristiwa nahas tersebut bermula ketika Budiarta bersama adiknya memetik cengkeh di kebun miliknya pada pukul 13.00 Wita.
Hanya berselang 30 menit, adik Budiarta pulang memberitahukan kepada Sarni jika suaminya jatuh dari pohon.
Sarni pun kaget mendengar kabar dari adik iparnya itu.
"Saat mendengar kejadian itu saya kaget karena mereka baru saja pamitan berangkat. Belum begitu lama tiba-tiba dikasih tahu dia jatuh," ujar istri Budiarta yang menggunakan baju kaus merah muda itu.
(Baca juga: Menakjubkan! Memutuskan Untuk Hidup Sehat, Begini Penampilan Perempuan Ini Sekarang)
Menurut Sarni suaminya jatuh karena terpeleset dari tangga bambu yang dinaikinya. Tangga bambu digunakan naik memetik cengkeh.
Ketinggian pohon cengkeh dikatakan Sarni setinggi 10 meter.
Setelah peristiwa tersebut, Budiarta, suaminya dilarikan ke RSUD Buleleng.
Menyedihkan, dua hari dirawat di sana, Budiarta belum menunjukkan ada perubahan yang signifikan.
RSUD Buleleng tidak memiliki alat medis untuk bedah tulang dan dokter specialis tulang.
Budiarta disarankan dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar untuk mendapatkan penanganan intensif.
"Total biaya pengobatannya di sana Rp 5 juta. BPJS, kartu jaminan kesehatan lainnya tidak ada sehingga harus bayar umum," ujarnya.
(Baca juga:Sering Berantem, Begini Pengakuan Nagita Slavina Setelah 3 Tahun Menikah dengan Raffi Ahmad)
Di RSUP Sanglah, suaminya sudah dilakukan cek medis pada bagian patah tulang leher dan kedua kakinya.
Dari hasil rontgen dan CT Scan, pada kedua kaki suaminya akan mengalami kelumpuhan meski dilakukan tindakan operasi.
Sementara di bagian leher Budiarta akan dilakukan operasi dan dapat disembuhkan.
"Saya bersama keluarga di rumah sudah bersepakat. Rencananya setelah pengobatan di rumah sakit, kami ke tukang pijat tulang untuk pengobatan tradisional," tutupnya.(*)
KOMENTAR