Studi tersebut secara genetis mengurutkan keluarga yang telah mengalami keguguran dan cacat lahir.
Lalu mereka mengidentifikasi mutasi gen yang mempengaruhi produksi molekul nicotinamide adenine dinucleotide (NAD), enzim yang ditemukan di semua sel hidup untuk produksi energi, perbaikan DNA, dan komunikasi sel.
Para ilmuwan kemudian menyingkirkan dua gen yang terkait dengan cacat ini dari tikus dan menggunakan CRISPR, untuk melihat apakah ini akan menyebabkan cacat lahir pada tikus.
(Baca juga : Ingin Masakan Semakin Sedap? Ini Kunci Rahasianya)
Awalnya, tidak ada efek yang terlihat dan NAD masih diproduksi oleh tikus.
Namun, para ilmuwan menyadari bahwa makanan yang mereka beri ke tikus kaya vitamin B3 dan membuat tikus menciptakan NAD melalui jalur alternatif.
Ketika mereka membuang vitamin B3 dari makanan mereka, banyak tikus meninggal sebelum kelahiran dan yang bertahan memiliki cacat lahir yang serius.
Oleh karena itu, mereka menyarankan agar wanita hamil mengonsumsi vitamn B3.
(Baca juga : Perbandingan Wajah Anniesa Hasibuan Dulu dan Sekarang, Istri Bos First Travel, Kok Beda Sih?)
Diketahui satu dari empat wanita hamil di seluruh dunia akan mengalami keguguran dan 7,9 juta bayi lahir dengan cacat lahir yang serius.(*)
(Artikel ini pernah tayang di Intisari Online dengan judul Untuk Para Ibu, Mengonsumsi Vitamin Ini Selama Masa Kehamilan Bisa Kurangi Risiko Keguguran dan Cacat Pada Bayi)
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR