NOVA.id - Kalau orang Italia menggunakan rosemary, basil dan thyme sebagai sumber aroma pada makanan, orang Indonesia lain lagi. Di sini, daun jeruk jadi bahan aromatik yang paling sering dipakai. Daun beraroma segar ini ditambahkan dalam rendang, soto, rempeyek, bakwan jagung sampai aneka tumisan.
Tapi sayangnya, banyak orang belum tahu cara menggunakan daun jeruk yang benar. Alhasil, banyak yang bertanya mengapa daun jeruk pada masakan seringkali tidak terasa aromanya. Jawabannya sederhana, karena kita melakukan kesalahan kecil kala memasukkan bumbu dapur aromatik ini dalam masakan.
Baca terus ulasannya seperti yang dilansir oleh NOVa.id dari sajiansedap.grid.id:
(Baca juga: Cukup 3 Langkah, Makan Malam Mewah dengan Steak Salmon Asparagus)
Kesalahan Kecil Ketika Menggunakan Daun Jeruk
Aroma harum daun jeruk berasal dari kandungan minyak atsiri di dalamnya. Nah, minyak ini punya sifat gampang menguap jika dipanaskan terlalu lama. Akhirnya aroma daun jeruk pun terbuang percuma.
Nah, di sinilah letak kesalahannya. Banyak orang memasukkan daun jeruk pada awal proses memasak. Biasanya bersama daun salam atau bumbu halus. Tujuannya sih supaya aromanya makin kuat karena dimasak semakin lama. Padahal, justru yang terjadi adalah kebalikannya. Aroma daun jeruk jadi menguap dan tidak bersisa.
Jadi, selalu tambahkan daun jeruk sesaat sebelum makanan matang. Aduk sampai agak layu dan kemudian segera masukkan api. Dengan begini, aroma daun jeruk pasti lebih terasa.
(Baca juga: Mengulek Bumbu Pakai Cobek Itu Susah? Ikuti Dulu Tips Ini Dijamin Mudah)
Minyak atsiri ini juga dimiliki oleh daun aromatik lain seperti daun kemangi dan daun bawang. Jadi, olah juga dengan cara yang sama, ya.
Nah, siapakah yang sering melakukan kesalahan kecil di atas? Kesalahannya memang hanya pada waktu memasukkan saja, tapi perbedaan hasilnya akan terasa, loh. Jadi, mulai sekarang pastikan menambahkan daun jeruk pada akhir memasak supaya aromanya tetap maksimal ya. (*)
KOMENTAR