NOVA.id – Bekerja adalah cara kita untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup kita.
Namun bagi sebagian orang, bekerja tak hanya sekadar cara untuk memenuhi kebutuhan, namun telah menjadi candu.
Kecanduan bekerja alias workaholism diartikan sebagai keinginan dan kebutuhan tak terkendali dari seseorang untuk terus bekerja. Pengidap candu ini disebut workaholic.
Dalam dunia modern, workaholic cenderung diterima keberadaannya sebagai sebuah kondisi yang umum dan populer.
Padahal, kecanduan bekerja atau workaholic merupakan sebuah kondisi gangguan mental, loh.
(Baca juga : Luar Biasa! Bukan Emas Atau Berlian, Ini Warisan Putri Diana Untuk Anak-anaknya )
Bahkan lebih banyak orang yang menilai candu bekerja sebagai sebuah ciri-ciri pekerja yang tangguh.
Workaholism dinilai sebagai hal yang positif.
Sebenarnya, kecanduan bekerja bisa menjadi masalah yang serius dalam berbagai aspek kehidupan.
(Baca juga : Stop Sementara Minum Kopi Bila Sudah Ada Tanda Ini, Jangan Diabaikan Saja)
Khususnya berdampak langsung dalam hubungan dengan orang lain, sama halnya dengan jenis-jenis kecanduan lainnya yang juga merusak hubungan.
Ada masalah yang sering diabaikan oleh pecandu kerja ini.
Karena tidak menyadari bahwa candu bekerja biasanya didasari oleh sisi kompulsif ketimbang kesadaran sehat bahwa bekerja adalah sebuah kebutuhan.
Akibatnya workaholic biasanya tidak dapat mengendalikan hasratnya untuk bekerja, sangat fokus dengan pekerjaan, bahkan rela menghabiskan waktu dan tenaga untuk pekerjaan dibandingkan waktu dan tenaga untuk aspek hidup yang lain.
(Baca juga : Tak Perlu ke Dokter dan Test Pack, Inilah Cara Mengetahui Kehamilan)
Apa tanda seseorang kecanduan bekerja? Berikut ciri-cirinya dilansir dari Verywell.com:
- Selalu meningkatkan urusan pekerjaan tanpa meningkatkan produktivitas.
- Selalu berpikir bagaimana caranya mendapatkan waktu lebih untuk bekerja.
- Menghabiskan waktu lebih banyak untuk bekerja, lebih dari waktu yang sudah ditentukan.
- Menjadikan pencapaian pekerjaan sebagai nilai diri/harga diri.
- Bekerja untuk mengurangi perasaan bersalah, depresi, kecemasan, dan keputusasaan.
(Baca juga : Ganjal Perut Sebelum Makan Siang dengan Salmon Salad yang Lezat Nan Sehat Ini, Yuk!)
- Menolak ajakan orang lain yang mengganggu pekerjaan.
- Terjadi masalah dalam hubungan dengan orang lain karena alasan pekerjaan.
- Terjadi masalah kesehatan karena tekanan kerja yang tinggi atau bekerja berlebihan.
- Menjadikan pekerjaan sebagai alat untuk mengatasi atau melarikan diri dari perasaan-perasaan buruk.
- Menantang diri untuk semakin toleransi terhadap beban pekerjaan.
(Baca juga : Imunisasi Juga Bisa Memberikan Efek Samping, Loh! Kenali Gejalanya Ini)
- Stres ketika tidak bekerja.
- Kecanduan makin menjadi ketika berusaha berhenti untuk bekerja.
Jika kita termasuk orang yang kecanduan bekerja, cobalah untuk berhenti bekerja dan lihat bagaimana perasaan kita setelah itu.
Jika kita tidak mampu berhenti memikirkan pekerjaan atau merasa tidak nyaman tanpa memikirkan pekerjaan, kemungkinan besar kondisi kecanduan itu sudah menjadi masalah mental yang serius.(*)
(Artikel ini pernah tayang di laman Intisari Online dengan judul Kecanduan Bekerja, Salah Satu Sisi Gelap Dalam Diri Kita yang Perlu Dibenahi)
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR