NOVA.id - Biasanya saat sedang merencanakan kehamilan, hanya kita sebagai calon ibu yang diminta untuk menjaga berat badan ideal.
Alasannya, berat badan kita sebelum dan selama kehamilan memang bisa mempengaruhi kesehatan calon bayi kita.
Namun, sebenarnya suami kita pun juga harus menjaga berat badan idealnya, loh.
Bila suami memiliki tubuh yang terlalu kurus, memiliki risiko tidak subur.
Banyak orang menyepelekan pentingnya menjaga berat badan ideal.
(Baca jugaSimpel! Begini Caranya Menghilangkan Noda Cipratan Minyak di Dinding Dapur Kita)
Padahal, berat badan setiap orang sebenarnya mewakili kondisi kesehatan tubuh.
Sedangkan agar punya anak, baik calon ibu dan calon ayah harus sama-sama memiliki kesehatan yang prima.
Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa bukan cuma obesitas (kelebihan berat badan) yang bisa membuat wanita atau pria tidak subur.
Kekurangan berat badan juga bisa bikin pria sulit punya anak.
(Baca juga : Ternyata Begini Caranya Agar Ikan Tak Mudah Hancur Saat Dipepes, Nikmatnya Tak akan Hilang!)
Dalam sebuah di Skotlandia, dilaporkan bahwa pria yang terlalu kurus akan lebih sulit punya anak dibandingkan yang memiliki berat badan ideal.
Penelitian ini melibatkan lebih dari dua ribu pria yang menjalani program hamil di klinik kesuburan Aberdeen Facility Centre, Skotlandia.
Mengapa badan yang terlalu kurus bikin pria tidak subur?
Menurut penelitian, pria dengan berat badan di bawah BMI (body mass index atau indeks massa tubuh ideal manusia) memiliki jumlah dan kualitas sperma yang lebih rendah daripada pria yang berat badannya sesuai dengan BMI.
Padahal, untuk meningkatkan peluang kehamilan pasangan, pria harus memiliki sel-sel sperma yang sehat dan berkualitas.
(Baca juga : Waspada Kandungan Bahan Kimia dalam Cairan Pembersih, Gunakan 6 Pembersih Alami Ini Saja)
Kualitas sperma sendiri bisa dinilai salah satunya oleh kecepatan pergerakan (motility) sperma.
Ini penting supaya di dalam tubuh kita, agar sperma bisa segera menuju sel telur dan melakukan pembuahan.
Selain itu, jumlah sperma yang cukup juga akan membantu agar kita cepat hamil.
Agar sel sperma tetap berkualitas dan jumlahnya cukup, suami harus memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya.
Nah, kalau berat badan suami di bawah BMI, berarti asupan nutrisinya tidak seimbang atau bahkan kurang.
(Baca juga : Anang Hermansyah Angkat Bicara Soal Curhatan Krisdayanti yang Mengaku Sulit Bertemu Anaknya)
Kekurangan nutrisi, misalnya protein, tentu akan memengaruhi produksi sel sperma.
Ditambah lagi dengan fakta bahwa kadar hormon dalam tubuh sangat bergantung pada pemenuhan gizi yang seimbang.
Ingat, kadar hormon yang tidak stabil juga akan membuat pria tidak subur.
Selain itu, lapisan lemak yang mengelilingi testis juga sama pentingnya.
Lapisan ini berfungsi “membungkus” testikel dan menjaga sperma yang berada di dalamnya agar tetap dalam suhu yang ideal sehingga kualitasnya pun terjaga.
(Baca juga : Gadis 4 Tahun Meninggal Usai Mengidap Kanker Anak, Waspadai Gejala Mengerikan Ini)
Sperma yang berada pada lingkungan yang terlalu panas dapat mengalami kerusakan.
Pertama, suami harus mengukur dulu berapa BMI atau indeks massa tubuhnya.
Pasalnya, berat badan ideal bagi setiap orang itu berbeda-beda.
Untuk menghitung BMI, rumusnya adalah berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat.
Jadi misalnya berat badan suami adalah 55 kilogram sedangkan tinggi badan Anda 1,75 meter (175 sentimeter).
(Baca juga : Trik Ini Wajib Dicoba agar Keluarga Merestui Hubungan dengan Pasangan)
Kalikan dulu tinggi badan dalam kuadrat. Misalnya 1,75 x 1,75 = 3,06.
Kemudian bagi berat badan dengan 3,06. Jadi 55/3,06 = 17,9.
Sekarang, coba bandingkan hasil akhir tadi dengan kategori di bawah ini.
≤ 18,5 = Berat badan kurang
18,5 – 24,9 = Berat badan normal
24,9 – 29,9 = Berat badan berlebih
≥ 30 = obesitas
Karena angka BMI Anda tadi adalah 17,9 maka suami masuk kategori berat badan kurang.
(Baca juga : Usai Operasi Katarak, Anak Asri Welas Kembali Masuk Rumah Sakit, Ini Penyebabnya)
Cara terbaik untuk menambah berat badan suami yaitu dengan menambah asupan kalori harian.
Kalori bisa didapatkan dari berbagai zat gizi penting seperti karbohidrat, protein, dan serat.
Karena itulah suami sebaiknya menambah porsi makan sehari-hari.
Untuk hasil yang terbaik, kita dan suami bisa berkonsultasi langsung dengan dokter dan ahli gizi untuk menentukan pola makan dan gaya hidup seperti apa yang bisa menunjang naiknya berat badan secara aman dan sehat.(*)
(Wisnubrata/Kompas.com)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR