NOVA.id - Maraknya penyebaran konten berbau pornografi membuat orangtua harus ekstra lebih hati-hati dalam mendidik anak-anak.
Dengan mudahnya, konten-konten yang bisa mengakibatkan rusaknya otak para penerus bangsa itu bisa dengan mudah diperoleh. Salah satunya dari media sosial.
Kekhawatiran para orangtua akan hal itu pun, terbukti oleh adanya penangkapan tiga tersangka yang memperjualbelikan konten foto dan video pornografi anak laki-laki dengan sesama jenis, yang biasa disebut Video Gay Kids (VGK), melalui media sosial.
Ketiga orang itu, yaitu Y, H, dan I, punya rincian peran yang berbeda.
Baca juga: Polisi Bongkar Motif Guru Swasta Kirimkan Foto Pornografi ke Siswi
"Ketiga pelaku ditangkap di tempat yang berbeda dan pelaku menjual foto dan video memiliki akun media sosial dengan followers yang cukup banyak," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Adi Deriyan dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (17/9).
Tersangka Y (19) ditangkap pada Selasa (5/9/2017) di Purworejo, Jawa Tengah.
Y memiliki peranan sebagai admin grup Telegram VGK Premium.
Y juga merupakan salah satu anggota grup Whatsapp "Anak Indonesia".
Y menjual dan menyebarkan video bermuatan pornografi anak melalui grup tersebut dan mengambil keuntungan dari menjual foto dan video melalui grup Telegram VGK Premium.
Baca juga: 9 Tanda Kecanduan Pornografi yang Bikin Seks Tak Lagi Sehat
Tersangka Y telah beroperasi sejak Juli 2017 dengan menjual foto dan video berkonten pornografi seharga Rp 10.000 hingga Rp 50.000.
Source | : | https://www.kompas.com |
Penulis | : | Amanda Hanaria |
Editor | : | Amanda Hanaria |
KOMENTAR