Jadi, ketika kita mengatakan bahwa makanan itu, seperti "teman saya” atau “kekasih saya," tandanya kita menggunakan makan untuk mengatur sistem saraf kita.
(Baca juga : Heboh Ruben Onsu dan Sarwendah Pilih Keluar dari Bisnis Kue Kekinian, Ternyata Ini Alasannya...)
Gunakan Otak Secara "Rasional"
Sebagai manusia, kita memiliki otak tingkat tinggi, otak manusia, atau korteks.
Otak kita memiliki kemampuan untuk merencanakan, memberi alasan, dan melihat semuanya sampai akhir.
Sebagian besar, rencana diet atau tujuan kita untuk mengubah perilaku makan kita terjadi pada saat kita tenang.
(Baca juga : Begini Reaksi Luna Maya Disebut Eksis Lagi Main Film, Ini yang Sesungguhnya Terjadi)
Sayangnya, ketika kita stres dan lelah, kita kehilangan otak rasional kita dan secara alami kita akan kembali pada otak reptil atau mamalia kita.
Sehingga ketika itu terjadi, yang kita cari utamanya adalah makanan untuk membuat kita menjadi lebih tenang dan senang.
Hal-hal inilah yang membuat kita sulit untuk meninggalkan kebiasaan lama kita untuk memakan makanan yang tidak sehat.(*)
Sumber : Psychology Today
Putri Amalia Irawan
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR