NOVA.id – Sebelum berolahraga, tentu kita harus melakukan pemanasan.
Pemanasan sendiri merupakan tahap yang tak boleh dilewatkan saat kita berolahraga.
Sementara itu, ketika kita akan berolahraga dingin baik karena cuaca dingin maupun di dalam ruangan ber-AC, diperlukan sesi pemanasan yang lebih lama.
(Baca juga : Shireen Sungkar Ungkap Kondisinya Hamil Anak Ketiga, Sering Muntah Darah hingga Tak Mau Keluar Rumah)
Gerakan dalam sesi pemanasan akan membuat lebih banyak darah mengalir ke otot, sehingga otot dapat merespon lebih cepat dan menjadi lebih fleksibel, sehingga otot kurang rentan terhadap cedera saat melakukan latihan intens.
Menurut profesor fisiologi nutrisi dan olahraga Stephen D.Ball Ph.D, pemanasan akan mempersiapkan tubuh untuk berolahraga dengan meningkatkan suhu otot dan jaringan ikat, yang membuat mereka lebih kenyal dan elastis.
"Konduksi saraf juga membaik, sehingga membantu pergerakan cairan. Semua itu merupakan faktor untuk mengurangi risiko cedera. Selain itu, pemanasan juga mempersiapkan sistem kardiovaskular dan metabolisme untuk mengantarkan darah dan oksigen ke jaringan kerja, sehingga kita bisa berolahraga jauh lebih efektif,” jelas Ball.
(Baca juga : Tampak Harmonis, Meggy Wulandari Mendadak Bongkar Aib Kiwil Seperti Ini yang Bikin Heboh)
Karena pemanasan secara harfiah bertujuan meningkatkan suhu internal otot kita sebelum aktivitas berat, kita pasti harus melakukan pemanasan lebih lama saat cuaca dingin di luar, kata Ball.
Ia merekomendasikan menggandakan pemanasan normal dan dimulai dengan lebih santai karena pada dasarnya akan lebih sulit bagi tubuh untuk berolahraga pada suhu yang lebih rendah.
Juga, kata Ball, jika berolahraga dalam udara dingin, kita bisa menggunakan jaket olahraga untuk mendapat tubuh hangat lebih cepat.
Idealnya, pemanasan di udara dingin dilakukan dalam waktu 20 menit, dilakukan dengan “meniru” jenis latihan yang kita rencanakan dalam latihan utama, dan melangkah perlahan ke intensitas yang kita inginkan.
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR