Ia hanya bisa melihat dengan mata kiri, sebagaimana dihimpun Kompas Tekno, Sabtu (11/7), dari BGR.
Ia pun panik dan segera ke rumah sakit. Setelah diperiksa, dokter mendiagnosis Xiaojing terkena retinal artery occlusion (oklusi arteri retina).
Penyebabnya tidak lain karena terlalu intens di depan layar smartphone.
Retinal artery occlusion memiliki rekam jejak medis yang buruk selama ini.
Baca juga: Kasus Istri Diperkosa Perampok di Depan Suami, Ternyata Begini Kronologisnya...
Kebanyakan orang yang mengidap penyakit itu mengalami kebutaan total pada akhirnya. Hanya 20 hingga 35 persen yang pulih.
Dokter yang menangani kasus Xiaojing pun tak berani menjamin apakah penglihatan gadis tersebut bisa kembali seperti semula.
Kasus nahas ini bisa dijadikan pembelajaran dan instropeksi agar lebih bijak menentukan porsi dan durasi aktivitas sehari-hari. (*)
Sugiyarto/Tribunnews.com
Sumber: Kompas.com
Artikel ini pernah tayang di Tribunnews.com dengan judul, "24 Jam Bermain Game, Gadis 21 Tahun Ini Alami Kebutaan."
Source | : | tribunnews.com |
Penulis | : | Amanda Hanaria |
Editor | : | Amanda Hanaria |
KOMENTAR