2. Mencukur bisa menimbulkan abses
Beberapa orang mengaku mengalami hal yang tidak mengenakkan setelah mencukur rambut kemaluannya.
Salah satunya, munculnya abses di kulit sekitar kemaluan.
Abses adalah penumpukan nanah yang disebabkan karena adanya bakteri yang masuk ke tubuh melalui folikel rambut.
Jika segera ditangani, ini tidak terlalu membahayakan.
Anda bisa mengurangi risiko ini dengan meminum antibiotik dan yang terpenting, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan kulit di sekitar area genital setelah mencukur.
3. Rambut tumbuh ke dalam
Efek samping mencukur rambut kemaluan selain rentan infeksi adalah tersisanya rambut di dalam lapisan kulit terluar, yang akan menyebabkan rambut tumbuh kembali di dalam lapisan kulit setelah beberapa hari.
Adanya “sisa” rambut dan tumbuhnya rambut ke dalam lapisan kulit ini memang akan menimbulkan rasa tidak nyaman, menyakitkan dan gatal.
Meski begitu, “sisa” rambut ini sebenarnya tidak membahayakan, dan ini merupakan efek samping paling umum setelah mencukur rambut kemaluan.
4. Krim penghilang rambut
Berbeda dari waxing dan pisau cukur, penggunaan krim penghilang rambut tidak akan membuat trauma fisik pada kulit.
Hal ini dikarenakan bahan kimia yang terkandung dalam krim akan membuat rambut kemaluan rontok dengan sendirinya selang beberapa menit setelah pemakaian.
Meski begitu, Anda juga harus waspada. Pada orang dengan kulit sensitif, krim ini mungkin akan menimbulkan iritasi.
5. Meningkatkan risiko penyakit menular seksual
Menurut penelitian yang dilakukan tahun 2012, mencukur rambut kemaluan ternyata bisa meningkatkan risiko penyebaran dan penularan penyakit menular seksual seperti herpes dan kutil kelamin.
Source | : | https://www.kompas.com |
Penulis | : | Amanda Hanaria |
Editor | : | Amanda Hanaria |
KOMENTAR