NOVA.id - Hari Peringatan Guru Nasional seharusnya menjadi momen istimewa dan bahagia bagi seluruh guru di Indonesia.
Namun, hal tersebut tampaknya tidak terjadi pada diri Simon Karo Karo.
Pria berusia 46 tahun tersebut tewas ditabrak truk yang kabur usai kejadian.
Padahal, seharusnya dirinya bisa berdiri tegap menjadi pembina upacara dalam peringatan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia(PGRI) I ke-50 tahun di SMPN 11 Siantar, Sabtu (25/11/2017) pagi.
Baca juga: Tak Hanya Jadi Penyegar, Inilah 5 Manfaat Air Kelapa, Nomor 2 Tak Kita Duga
Nahas, peristiwa yang terjadi di Jalan besar Siantar-Siantar Tanah Jawa, KM 8-9, Nagori Marubun Jaya, Kecamatan Tanah Jawa, Simalungun ini membuat para murid SMPN 11 Siantar tak bisa lagi melihat sosok guru tersebut.
Dalam keadaan kepala luka berat, petugas unit Laka Satlantas Polres Simalungun turun ke lokasi usai dihubungi warga membawa jasad korban ke ruang instalasi jenazah.
Honda Supra BK 3537 TAW yang digunakan korban disita sebagai barang bukti.
Pihak keluarga yang mendapat kabar duka itu termasuk rekannya guru juga mendatangi ruang instalasi.
Kejadian bermula saat mobil truk berjalan searah dengan sepeda motor korban yang berada di depan jurusannya.
Diduga kuat mobil truk menghantam bagian belakang motor korban hingga terpental. Disitulah tubuh korban terlindas.
Bukannya berhenti, sopir truk malah tancap gas dan maksud melarikan diri.
Sementara warga sekitar yang melihat kejadian itu sontak berhamburan menuju lokasi dan menghubungi petugas yang tiba tak berapa lama kemudian.
Baca juga: Ingin Menikmati Sunset Romantis di Tepi Pantai? Sambangi 5 Lokasi Ini
Sampai sejauh ini jasad korban masih berada di ruang instalasi. Sedangkan keluarga dan rekan guru juga turut hadir di ruang instalasi.
Meninggalnya Simon Karokaro meninggalkan kesedihan dan kepedihan bagi istri dan dua anak korban, Riski Karokaro (siswa SMA YP swasta Bintang Timur) dan Rangga Karokaro (siswa SMP Negeri 2).
Kepala SMP Negeri 11 Kota Pematangsiantar, Henri Edwin Tampubolon yang datang ke ruangan jenazah RSUD Djasamen Saragih mengatakan, korban merupakan guru bidang studi Bahasa Inggris.
Baca juga: Hemat 70%, Dapatkan Handuk Premium Terry Palmer Hanya di Alfamidi
Kesehariannya, korban merupakan sosok yang periang, pintar bergaul dengan sesama guru dan penyayang murid-muridnya.
“Beliau juga membantu menjajar bidang studi olahraga, dan sebagai pembina gerakan pramuka di sekolah.
Kami, semua guru sangat terpukul karena beliau harusnya menjadi komandan upacara di peringatan Hari Huru,” ucap Henri Edwin Tampubolon, seraya berkata telah menghentikan seluruh kegiatan perayaan peringatan Hari Guru di SMP Negeri 11.
(Liston Damanik/TribunMedan.com)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR