3. Konsumsi Obat
Ada beberapa jenis obat yang bisa memengaruhi frekuensi buang air kecil kita.
Misalnya obat untuk hidung tersumbat, alergi, kram perut, inkontinensia urin, dan kejang otot.
Selain itu, obat bius dan antidepresan juga bisa memengaruhi proses berkemih.
(Baca juga: Sebut Ajang Miss Universe 2017 Penuh "Settingan", Geofanny Tambunan Dicibir Netizen)
4. Masalah Psikologis
Ada kondisi psikologis di mana seseorang akan merasa malu untuk buang air kecil jika terdapat banyak orang di sekitar, misalnya di toilet umum.
Meskipun jarang ditemui, kondisi yang disebut sindrom paruresis ini bisa membuat penderitanya lebih memilih untuk tinggal di rumah daripada keluar ke tempat umum.
(Baca juga: Soal Terobos Jalur Transjakarta, Dewi Perssik: Saya Sedang Sesak Napas dan Butuh Penanganan Cepat)
5. Gangguan Kandung Kemih
Adanya masalah pada kandung kemih seperti otot kandung kemih yang lemah hingga tumor atau kanker yang menghalangi saluran kemih bisa menyebabkan kondisi ini juga.
Nah, bila mengalami gejala kencing tak tuntas, sebaiknya segera periksakan ke dokter, ya.
Apalagi bila disertai dengan gejala lain seperti demam, muntah, nyeri punggung bagian bawah, tubuh gemetar, atau tak bisa buang air kecil sama sekali.
(Baca juga: 7 Tips Memotret Ala Selebgram dengan Smartphone)
Selain itu, jangan pernah menahan kencing, ya! (*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR