Garis keturunan dari neneknya yang pernah terkena kanker menjalar sampai dirinya.
"Padahal orangtua dalam keadaan sehat dan tidak ada riwayat gangguan kesehatan termasuk penyakit kronis, kanker," tegasnya.
Perempuan lulusan psikologi Universitas Indonesia tersebut akhirnya pasrah dan hanya berharap pada Tuhan lantaran selama hampir 3 tahun lamanya harus selalu kontrol, penyuntikan terhadap sel kanker hingga pemulihan.
Baca juga: Jangan Khawatir, Flek Hitam Hilang dengan Bahan Alami Ini)
Dia pun juga sempat mengutarakan sebelum berhasil dilakukan penyuntikan atau pemboman terhadap sel kanker yang ada pada lehernya, kanker ini sempat menyebar di seluruh tubuhnya dan menjalar hingga kelenjar getah bening.
"Sempat gak sadarkan diri karena kelenjar getah bening diserang dan peran kelenjar tersebut sangatlah penting dalam menopang metabolisme tubuh," bebernya.
Namun, melalui perjuangan yang dia lakukan hampir selama tujuh tahun, kini sel-sel kanker itu telah hilang.
Baca juga: Resmi Bertunangan, Ini Prediksi Gaun Pengantin yang Akan Dikenakan Meghan Markle Tahun Depan)
Hanya saja, sampai seumur hidupnya dia harus terus mengkonsumi tablet pengontrol zat tiroid di area leher.
"Jadi harus terus normal, kalo turun sedikit ata naik sedikit itu bisa kembali kambuh dan menyebabkan kanker kembali," imbuhnya.
Astri yang tengah terihat hamil dan mengandung anak kedua tersebut juga kini terus mengecek kondisi tubuh dan janinnya.
Baca juga: Bentuk Menghargai Kaum Disabilitas, Para Perempuan Ini Terinspirasi dan Mengabdi Untuk Disabilitas)
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR