Sebab, dalam situasi seperti ini, kaca akan menjadi panas dan membuat karet wiper yang menempel (jika tidak diangkat) ikut terkena panas.
Kalau sudah begini, karet wiper bisa menjadi cepat kering dan retak.
Hanya saja perlu diingat, tak selamanya mengangkat wiper malah justru membuatnya awet.
Sebab, ketika terlalu sering diangkat, wiper tidak akan lagi terlalu menyatu dengan kaca, sehingga ketika kita menyalakannya, wiper tak menyapu air secara sempurna.
Solusinya, ketika sedang tidak ada sorot matahari, misalnya sudah sore atau malam, kita tak perlu lagi mengangkat wiper.
Melainkan, mengetuknya ringan ke kaca depan untuk megibaskan debu yang menempel.
2. Cuci Karet Wiper
Rutin cuci karet wiper menggunakan cairan yang mengandung sabun, sehingga beban kerja wiper tidak terlampau berat saat menyapu kaca depan.
Jadi, lebih licin dibanding dengan air biasa pada saat wiper mengelap kaca. Atau selain itu, cairan pembersih karet wiper pun sudah banyak terdapat di pasaran saat ini.
Minimal seminggu sekali, wiper harus selalu kita bersihkan. Gunakan waktu weekend.
3. Ganti!
Kalau sudah dijaga sedemikian rupa, namun setelah berusia 4-5 bulan karet wiper sudah tidak layak, maka segeralah menggantinya.
Penulis | : | Amanda Hanaria |
Editor | : | Amanda Hanaria |
KOMENTAR