Untuk mencegah komplikasi tersebut, pasien harus dibawa ke dokter dalam kurun waktu 72 jam setelah tertular.
"Karena penyakit ini disebabkan oleh bakteri, penangannya dengan diberikan antibiotik dan juga serum antidifteri. Pasien juga harus diisolasi, diberi asupan makanan dan cairan agar kekebalan tubuh kuat. Sementara anggota keluarganya divaksin," ujar Hinki.
Dijelaskan oleh Prof.Dr.Sri Rezeki Hadinegoro SpA (K), walau penyakit ini mematikan tetapi sejatinya bisa dicegah dengan imunisasi.
(Baca juga: Selain Jonghyun SHINee, Ini Dia Deretan Artis Korea yang Meninggal Bunuh Diri, Nomor 4 Tragis Banget!)
Tidak hanya pada anak-anak, imunisasi juga perlu dilakukan oleh orang dewasa karena kekebalan dari vaksin lama kelamaan akan berkurang.
"Saat ini banyak orang dewasa yang menjadi pembawa (carier) kuman difteri. Walau tidak menimbulkan gejala penyakit, tapi tetap bisa menularkan," katanya.(*)
(Lusia Kus Anna/Kompas.com)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR