(Baca juga: Belum Usai Masalah Rumah Tangganya, David 'Noah' Justru Kepergok Natal Berdua dengan Seorang Janda Ini, Siapa Dia?)
Periset itu pun juga mempertimbangkan faktor seperti usia, tinggi badan, jenis kelamin, indeks massa tubuh, status sosial ekonomi, aktivitas fisik, dan juga asupan energi total.
Hal menarik, temuan yang muncul dalam Journal of the Respiratory pada edisi Desember ini menemukan kaitan antara fungsi paru dan asupan buah sangat terlihat jelas pada mantan perokok.
Mereka yang sudah berhenti merokok ketika mengonsumsi tomat dan buah-buahan, khususnya apel, mengalami penurunan fungsi paru yang lebih lambat selama periode 10 tahun.
(Baca juga: Verrel Bramasta Berikan Kejutan Pada Sosok Ini di Hari Natal, Warganet Anggap Gimmick Belaka)
Hal ini membuktikan jika nutrisi yang ditemukan dalam makanan ini bisa membantu memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh rokok.
"Fungsi paru mulai menurun saat usia 30 dengan kecepatan bervariasi tergantung pada kesehatan umum dan spesifik individu," kata Dr Vanessa Garcia-Larsen, pemimpin riset tersebut.
(Baca juga: Malam Natal Pertama Pasca Menikah, Song Joong Ki dan Song Hye Kyo Lakukan Hal Ini, Apa ya?)
"Riset kami menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak buah secara teratur dapat membantu memperlambat penurunan fungsi paru seiring bertambahnya usia, dan bahkan dapat membantu memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh merokok," tambahnya.
Dikatakan kembali oleh Vanessa Garcia jika diet bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK yang gejalanya batuk terus menerus yang tidak kunjung sembuh. (*)
(Kompas.com / Ariska Puspita Anggraini)
KOMENTAR