Hampir 9 dari 10 anak-anak di Amerika Serikat makan lebih banyak sodium daripada yang direkomendasikan, dan sekitar 1 dari 9 anak-anak telah menaikkan tekanan darah, kata CDC.
Orang harus mengonsumsi kurang dari 2.300 miligram sodium setiap hari, CDC merekomendasikan.
Mereka yang berusia 51 tahun ke atas harus membatasinya sampai 1.500 miligram.
Namun, kebanyakan orang Amerika Serikat mengonsumsi 3.400 miligram garam per hari.
(Baca juga: Beredar Video Akad Nikah Antara Vicky Prasetyo dan Angel Lelga, Settingan Atau Bukan?)
5. Hindari minum soda
Sebuah artikel New York Times yang diterbitkan awal bulan ini mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump mengonsumsi "selusin minuman ringan bersoda bebas gula" setiap hari.
Namun, para peneliti terpecah atas apakah minuman bersoda bebas gula itu benar-benar membantu orang menurunkan berat badan, menurut sebuah tinjauan ulang tahun 2017 tentang penelitian yang diterbitkan di Canadian Medical Association Journal.
Satu teori, minuman ringan bersoda bebas gula bisa mengondisikan tubuh untuk membutuhkan kalori.
Minuman yang dimaniskan secara artifisial terkait dengan peningkatan risiko stroke dan demensia, demikian menurut jurnal Stroke American Heart Association.
Studi tahun 2015 lainnya menemukan bahwa perempuan yang lebih tua yang mengonsumsi dua atau lebih minuman bersoda bebas gula per hari, 30 persen lebih mungkin mengalami masalah kardiovaskular.
Apalagi soda biasa berkaitan dengan masalah obesitas.
(Baca juga: Duh, Hanya Karena Pesanannya Tak Kunjung Tiba, Gadis Asal Malang Ini Alami Hal Tragis!)
6. Hati-hati dengan mengonsumsi alkohol
Satu dari delapan orang Amerika Serikat melawan kecanduan alkohol, menurut sebuah penelitian pada bulan September 2017 yang dipublikasikan di JAMA Psychiatry.
"Amerika Serikat menghadapi krisis dengan penggunaan alkohol yang saat ini semakin memburuk," katanya.
Mengobati kecanduan alkohol sekarang merupakan industri bernilai miliaran dollar AS dan menghabiskan biaya medis sebesar 223 miliar dollar AS.
Sekalipun rendah alkohol, tetap saja terkait dengan beberapa risiko termasuk kanker payudara, kolon, kerongkongan, serta kepala dan leher, demikian menurut penelitian terbaru yang dikaji oleh American Society of Clinical Oncology. (*)
(Kompas.com / Kahfi Dirga Cahya)
KOMENTAR