Dari dua video mesum yang dibuat di dua hotel di Kota Bandung ini, tersangka F mendapatkan imbalan Rp 31 juta yang kemudian dibagikan kepada para pemeran, penghubung, dan anak-anak itu.
"Uang tersebut dibagikan kepada pemeran. Ada yang Rp 1,5 juta, Rp 800.000, dan anak-anak dikasih Rp 200.000-Rp 300.000," ucap Agung.
Mengingat korban adalah anak-anak, Polda Jabar bekerja sama dengan Pusat Pelayan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) memberikan terapi trauma healing kepada anak-anak yang terlibat dalam video mesum tersebut.
"Kami utamakan mereka trauma healing sehingga di-recovery dan bisa semangat lagi," katanya.
Baca juga: Beredar Video Mesum Antara Anak Kecil dan Perempuan Dewasa, Polisi Lakukan Penyelidikan
Sementara itu, Ketua P2TP2A Provinsi Jabar Netty Heryawan mengatakan bakal melakukan serangkaian kegiatan observasi yang melibatkan psikolog dalam kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur tersebut.
"Trauma healing tentu kami siapkan serangkaian kegiatan, seperti dilakukan pendekatan spiritual, pembiasaan budi pekerti dan etika, serta pendampingan pekerja sosial dan psikolog," katanya.
Selain itu, P2TP2A akan mengembalikan korban anak-anak ini ke bangku sekolah mengingat dua dari tiga anak ini putus sekolah.
Baca juga: Duh, Driver Ojek Online Kirim Pesan Mesum pada Pelanggannya, Balasannya Tak Terduga
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar. Ada salah satu unit layanan pendidikan khusus untuk memberikan hak pengajaran kepada anak. Hari ini berhadapan hukum lewat guru pembimbing yang bisa didatangkan ke selter tempat mereka diadvokasi," pungkasnya. (*)
Agie Permadi/Kompas.com
Penulis | : | Amanda Hanaria |
Editor | : | Amanda Hanaria |
KOMENTAR