Ini berarti tubuh akan kesulitan menyerap zat besi dari sumber nabati, seperti kacang-kacangan, telur, atau susu.
Sementara, teh hijau tidak menimbulkan efek menghambat penyerapan pada sumber zat besi heme, seperti daging merah.
Masalah lain adalah ketika seseorang terserang penyakit autoimun, entah itu alergi, asthma, hepatitis B, hepatitis C, atau infeksi virus lainnya, mungkin perlu melewatkan minuman yang menenangkan ini, kata Roussell.
(Baca juga: Melamar dan Gelar Pernikahan di Hari yang Sama, Alasan Pria Ini Sungguh Membuat Haru)
Ketika tubuh dalam kondisi sehat, teh hijau dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam cara yang baik, namun bila tubuh kita kondisinya sedang sakit, stimulus yang ada pada teh hijau justru bisa membuat tubuh semakin buruk.
Faktanya, teh hijau baik dan memiliki manfaat lebih besar dibanding risikonya.
Teh hijau memiliki kafein yang lebih rendah dari kopi.
(Baca juga: Olahraga Bisa Cegah Nyeri Datang Bulan Bila 5 Tips Ini Kita Lakukan, Yuk Simak!)
Dalam secangkir teh hijau mengandung sekitar 25 sampai 50 miligram kafein per cangkir, jelas Roussell.
Untuk kopi bisa mengandung sekitar 95 hingga 200 miligram dalam satu cangkir.
Tetap saja, saat kita mengonsumsi teh hijau terus-menerus seperti minum air biasa, kadar kafein juga meningkat.
(Baca juga: Bikin Takjub! MUA Ini Sangat Andal, Bisa Ubah Wajah Perempuan 80 Tahun Kembali Muda)
“Jadi, batasi konsumsi teh sebanyak empat cangkir per hari. Jumlah ini bisa membantu menurunkan berat badan Anda, tidak mengandung terlalu banyak kafein, dan seharusnya tidak berdampak negatif pada penyerapan zat besi, yang bisa menyebabkan anemia, “ ujar Roussell.
Disarankan untuk minum secangkir teh saat perut dalam keadaan kosong, dan lihatlah hasil dan manfaatnya.
“Ini akan membantu penyerapan antioksidan,” kata Roussell. (*)
(Kompas.com / Bestari Kumala Dewi)
KOMENTAR