Untungnya, tubuh kita bisa menghasilkan vitamin D secara alami saat terkena sinar matahari.
Tetapi hal ini juga memiliki risiko tersendiri.
"Karena sinar matahari dapat menyebabkan kanker kulit, penuaan dini, dan kerusakan kulit lainnya, mungkin lebih aman untuk mendapatkan vitamin D Anda dalam pil daripada dari sinar matahari," kata David Cutler, MD, dokter keluarga di Providence Saint John's Health Center in Santa Monica, CA.
Tapi sekali lagi, suplemen vitamin D mungkin pilihan yang lebih baik daripada multivitamin.
(Baca juga: Segera Jadi Anggota Kerajaan, Meghan Markle Tutup Semua Akun Sosial Media)
5. Multivitamin tidak akan mencegah penyakit serius
"Suplemen vitamin tidak pernah terbukti bisa mencegah penyakit kanker dan penyakit jantung serta mencegah efek diet sehat," kata Cutler.
Faktanya, jurnal medis Annals of Internal Medicine menerbitkan sebuah artikel (secara blak-blakan berjudul "Enough is Enough: Stop Wasting Money on Vitamin and Mineral Supplements”) mencatat bahwa tidak ada bukti bahwa multivitamin berpengaruh terhadap penurunan kognitif, penyakit jantung, kanker, atau kematian secara keseluruhan.
Jadi, suplemen bisa membantu mengisi kekosongan tertentu dalam makanan kita, namun kemungkinan multivitamin tidak akan memberi dampak besar pada kesehatan kita.
Intinya jangan lewatkan, dan fokus menerapkan gaya hidup sehat dengan rutin mengonsumsi makanan sehat. (*)
KOMENTAR