NOVA.id - Kejadian ambrolnya mezanin lantai 1 Tower II Bursa Efek Indonesia, Jakarta Pusat membuat publik heboh.
Bahkan, gedung yang kabarnya baru saja direnovasi tersebut menyebavkan 70 orang luka-luka, beruntung tak ada yang meninggal.
Diantara korban terluka, seorang gadis berusia 20 tahun bernama Deka menjadi korban dengan luka terparah.
Baca juga: Ngeri! Akibat Tergores Cakar Kelelawar Bocah Ini Terinfeksi Rabies Kemudian Meninggal Dunia
Dilansir dari Tribunnews.com. mahasiswi Universitas Bina Darma (UBD) Palembang tersebut menjadi korban dengan luka terparah robohnya lantai mezanin gedung Bura Efek Indonesia (BEI) yang dirujuk ke RSAL Mintohardjo.
Saat itu, mahasiswi cantik ini bersama korban lainnya sudah sampai di lantai mezanin guna mengikuti seminar.
Namun tiba-tiba lantai itu roboh yang menyebabkan ia jatuh dan mengalami patah tulang rusuk, pinggul, dan keretakan di siku kiri.
"Patah di tiga bagian, nggak bisa digerakin sekarang," ujar Deka saat ditemui Warta Kota di ruang perawatan RSAL Mintohardjo, Senin malam.
Baca juga: Seorang Ibu Tega Aniaya dan Siksa Anaknya dengan Menyiram Teh Panas, Videonya Viral!
Orangtua Deka yang tinggal di Palembang langsung terbang menuju Jakarta untuk melihat kondisi anaknya.
"Orangtua sudah dihubungi, lagi jalan ke sini dari Palembang," ujarnya semalam.
Lantaran masih dalam keadaan tertekan, Deka menolak untuk menceritakan kronologis kejadian saat lantai mezanin itu ambruk.
Namun ia menjelaskan patah tulang disebabkan karena terjatuh dan tertimpa teman-temannya. "Luka (patah) karena kejatuhan (teman-teman), nggak mau dibayangin," tuturnya.
Baca juga: Ssst… Ternyata Premix Jauh Lebih Mudah Digunakan untuk Bisnis Kuliner, Loh! Ini Dia Alasannya
Kondisi Deka yang terluka parah dibenarkan Kepala Departemen Penyakit Dalam RSAL Mintohardjo Kolonel dr Eko PAW.
"Ya, Deka paling parah. Karena patah di tulang siku, tertekan di tulang belakang, patah kaki, tapi kakinya masih bisa bergerak, fraktur acetabulum, patah juga di tulang kemaluan," ujarnya.
Ia menjelaskan Deka terluka parah karena terjatuh dalam posisi berdiri. "Kemungkinan terjatuh posisinya berdiri. Lalu jatuhnya terduduk kena pantatnya dulu atau berdiri (posisi kuda-kuda), soalnya ininya (tulang panggul) patah," kata Eko.
Eko menambahkan dari 17 pasien, terdapat 4 orang yang harus menjalani proses operasi tadi malam, namun proses operasi Deka masih akan menunggu hasil observasi sehingga tidak bisa dilakukan semalam.
Baca juga: Bermodalkan Koran Bekas, Haerani Bawa Kerajinan Kreatif Keliling Indonesia
"Jadi penanganannya kita observasi dulu karena dia mengeluh nyeri di perut. Kalau kita lihat aman, nggak ada pendarahan atau udara bebas di perut baru kita operasi. Khusus buat Deka kita observasi dulu, lainnya malam ini (semalam--Red) kita operasi," katanya.
Selain Deka, fakta mengejutkan juga diungkapkan oleh salah satu korban bernama Fransisca
Bunyi retakan terdengar sebelum mezanin Tower 2 Bursa Efek Indonesia (BEI) runtuh.
Hal itu diceritakan Fransisca yang menjadi korban dalam peristiwa itu.
Mengutip dari Kompas.com, Fransisca bersama sejumlah rekannya yang berasal dari mahasiswa Bina Darma, Palembang, Sumatera Selatan datang ke Gedung BEI untuk melakukan kunjungan kampus sekitar pukul 13.00 WIB.
Fransisca mengatakan terdapat 95 mahasiswa yang saat itu ikut ke Gedung BEI.
Puluhan mahasiwa itu diajak dosen mereka ke sebuah ruangan yang ada di lantai II gedung.
Saat tiba di lantai II, Fransisca mendengar suara retakan dan lantai tersebut ambrol seketika.
"Kami diantar ke atas cari ruangan. Langung naik ke atas, tetapi ada suara krek, terus langsung jatuh," ujar Fransisca saat ditemui di Rumah Sakit Mintohardjo, Jakarta Pusat, Senin (15/1).
Fransisca mengatakan, dirinya dan sejumlah temannya jatuh tepat di kolam air mancur. Seluruh tubuhnya basah, tetapi tidak menderita luka.
Dia mengatakan, saat terjatuh, sejumlah petugas keamanan gedung dan pengunjung lain ikut membantu menggendongnya ke tempat yang lebih aman.
Korban yang juga mahasiwa Bina Dharma, Oktarina Sarah (20), mengatakan hal serupa. Di lantai II, kata Oktarina, kondisinya cukup padat.
Baca juga: Manjakan Lidah dengan Semangkuk Lontong Sayur untuk Memulai Hari, Begini Resep Enaknya!
Tanpa diduga, lantai yang dia pijak ambrol dan terjatuh ke dalam kolam.
Kaki Oktarina tertimpa reruntuhan lantai.
"Pas di atas puing-puing itu saya lihat ada orang, tetapi masih sadar," ujar Oktarina.
Oktarina mengalami luka gores di kaki sebelah kanan dan masih mendapat perawatan di RS Mintohardjo.
Puluhan korban ambrolnya mezanin Tower 2 BEI dibawa ke RS Mintohardjo, Pertamina, dan Siloam untuk mendapat perawatan.(*)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR