NOVA.id - Sekitar pukul 13.34 WIB siang ini tadi (23/1) wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya hingga Banten diguncang gempa.
Gempa berkekuatan 6,4 SR itu pun sempat membuat panik seluruh pekerja kantoran yang berada di dalam gedung tinggi maupun orang-orang yang tengah beraktivitas lainnya.
Melansir dari akun resmi twitter BMKG, pusat lokasi gempa berada di 7.21 LS,105.91 BT (81 kilometer Barat Daya Lebak Banten).
Adapun kedalaman pusat gempa 10 Km.
Namun, ternyata gempa yang terjadi dan melanda kawasan Jakarta pada awal tahun 2018 ini bukanlah yang pertama.
Melansir dari arsip BMKG di laman www.bmkg.go.id, gempa di Jakarta tahun 2018 ini merupakan gempa yang keenam sepanjang sejarah catatan gempa di Indonesia.
Melalui salah satu tulisan dari staf BMKG, Daryono Sucipto, ia mengatakan bahwa Kota Jakarta pernah luluh lantak akibat gempa bumi jika Willard A Hanna tidak mengungkapnya dalam buku karyanya yang berjudul "Hikayat Jakarta".
Baca juga: Sempat Bikin Heboh Warga, Identitas Mayat Perempuan Misterius Ini Akhirnya Terungkap!
Dalam buku ini ia bercerita bahwa citra Jakarta yang dijuluki Ratu Timur menjadi pudar setelah mengalami gempa bumi yang bukan main dahsyatnya.
Gempa bumi yang disertai dengan letusan-letusan gunung api dan hujan abu yang tebal itu terjadi pada malam hari tanggal 4 dan 5 November 1699.
Dampak gempa bumi telah menimbulkan kerusakan parah di seluruh penjuru kota dan menyebabkan kerusakan besar pada gedung-gedung.
Baca juga: Belanja Produk Ritel Kekinian Hanya di Easy Shopping, Mudah dan Terpercaya!
Gempa bumi ini juga menyebabkan kacaunya persediaan air akibat porak porandanya sistem pengaliran air di seluruh daerah.
Terusan-terusan sungai yang penuh lumpur abu gunung api.
Aliran sungai Ciliwung bahkan berubah dan membawa sekian banyak endapan ke tempat di mana sungai itu mengalir ke laut.
Baca juga: Bila Ingin Kulit Tetap Sehat dan Cantik, Sebaiknya Hindari Makanan dan Minuman Ini Sekarang Juga!
Selain itu, mengutip dari Kompas.com, gempa kuat tercatat terjadi di Jakarta pada 1780.
Kekuatan gempa diperkirakan lebih dari 8 MMI.
Bahkan, mungkin tidak akan ada yang pernah tahu bahwa pantai Jakarta pernah dilanda tsunami jika tidak ada saksi bisu berupa sisa-sisa benteng tentara VOC di Kepulauan Seribu (Pulau Onrust) yang hancur karena dilanda tsunami tahun 1883.
Baca juga: Ssst… Ternyata Premix Jauh Lebih Mudah Digunakan untuk Bisnis Kuliner, Loh! Ini Dia Alasannya
Tsunami yang diakibatkan dari letusan Krakatau itu menewaskan begitu banyak orang di Pantai Jawa dan Sumatera, dan bergerak ke seluruh dunia.
Gelombangnya yang sangat besar hingga menewaskan lebih dari 3.000 orang kala itu.
Tak hanya itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan warga Jakarta mesti waspada terhadap adanya ancaman gempa.
Baca juga: Berjuta Kebaikan dalam Segelas Susu Gurih Tanpa Garam yang Wajib Kita Tahu
"Guncangan gempa tersebut mengingatkan kita bahwa Jakarta juga rawan gempa," kata Sutopo melalui pesan singkatnya kepada wartawan tahun 2015 lalu.
Sutopo menambahkan, sejarah gempa yang pernah terjadi di wilayah Banten yaitu 6,6 SR pada 16 Desember 1963 dan 6,5 SR 21 Desember 1999. dan sedikit berefek pada getaran kuat di sebagian wilayah DKI Jakarta.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR