NOVA.id – Anak akan mengalami proses tumbuh kembang otak yang kompleks, terutama pada masa prasekolah.
Proses perkembangan otak ini harus didukung berbagai faktor pengalaman yang dialami anak, seperti hubungan , lingkungan, dan nutrisi.
Nutrisi berpengaruh besar pada otak anak, karena nutrisi merupakan salah satu faktor penentu yang turut membentuk bagaimana otak anak kelak.
Jika anak kekurangan gizi pada usia prasekolah, bisa berdampak langsung ataupun tak langsung terhadap perkembangan otak anak.
Dampak langsungnya, karena proses pertumbuhan otak memerlukan nutrisi dan zat lemak yang baik, bila terjadi kekurangan asupan dapat menghambat proses tersebut.
Dampak tidak langsung, anak prasekolah yang underfed (kurang diberi makan) biasanya mengalami malnutrisi.
Ini dapat menghambat perkembangan kognitifnya, serta mengalami masalah perilaku di tahapan usia berikutnya, seperti hiperaktivitas dan agresif.
Dari sudut pandang kesehatan, anak yang kekurangan nutrisi merupakan masalah penting, karena dapat mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan, termasuk gangguan perkembangan otak.
Beberapa tanda anak kurang gizi yang dapat diamati langsung, yakni:
1. Anak merasa kurang bersemangat, lemas, dan tidak bertenaga.
Ini menyebabkan proses belajar si prasekolah terganggu dan terbatas.
Anak tidak akan dapat menanggapi stimulasi dari lingkungan luar dengan baik.
2. Daya tahan tubuh menurun terus-menerus sehingga menyebabkan si kecil mudah terjangkit berbagai penyakit serta mengganggu perkembangan kemampuan motorik dan proses belajar dari lingkungan luar.
3. Gangguan pertumbuhan dan fungsi tubuh, misalnya: anak menjadi kurang darah, tidak bisa tumbuh tinggi, sehingga mengganggu proses belajarnya.
4. Efek yang tidak dapat diamati langsung adalah gangguan struktur dan biokimia otak karena kekurangan nutrisi yang diperlukan untuk perkembangannya.
Hasil sebuah penelitian awal menunjukkan, volume total struktur otak akan mencapai puncaknya pada usia 14,5 tahun untuk anak lelaki dan 11,5 tahun pada anak perempuan.
Sebesar 95% dari total volume otak akan tercapai pada usia 6 tahun.
Meskipun hubungan antara volume otak dengan fungsi kognitif belum dapat dipastikan, tetapi diperkirakan ukuran otak yang lebih besar dapat memiliki kapasitas yang lebih besar untuk perkembangan sel-sel saraf.
Nah, agar buah hati kita tak mengalami kekurangan gizi, tentu menjadi tugas kita untuk menyiapkan gizi seimbang.(*)
(Artikel ini pernah tayang di laman Nakita dengan judul Ini 4 Tanda Anak Kekurangan Gizi yang Dapat Dilihat Secara Langsung)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Nova |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR