Dari data Depkes pada 2012, ditemukan bahwa pendarahan menjadi alasan besar seseorang mengalami gangguan atau masalah kehamilan.
Sebanyak 99 peren kematian maternal terjadi di negara bersumber daya rendah, ketika mayoritas penyebab sebenarnya dapat dicegah.
Dibutuhkan antenatal care atau program terencana berupa observasi, edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil.
(Baca juga: Suara Imut Ghea Indrawari Bikin Maia Estianty Gregetan!)
Sementara itu, fetal growth restriction bisa memicu komplikasi pada anak, tak hanya sejak dalam kandungan, namun bahkan hingga nanti dewasa.
Berbagai komplikasi yang bisa terjadi karena FGR seperti kelahiran prematur, keguguran, perkembangan anak tak optimal, obesitas, dan lain sebagainya.
Tahap terakhir yang harus direncanakan dengan baik oleh para perempuan, yaitu postnatal.
(Baca juga: Akun Instagram Ayu Ting Ting Penuh Komentar Negatif, Ivan Gunawan Malah Jadi Sedih)
“Perawatan masa nifas atau post-natal care berfungsi untuk mengawasi perubahan dan kembali ke normal secara menyeluruh, serta mendeteksi dini bila terjadi komplikasi akibat persalinan baik pada fisik maupun mental,” jelas dr. Rully.
Ada beberapa hal yang harus kita lakukan sebagai perawatan pasca persalinan.
Yang pertama, adalah perbaikan mood atau psikologi pasien.
(Baca juga: Agar Masalah Saat Haid Tak Semakin Parah, Sebaiknya Hindari Sederet Makanan Enak Ini)
Selanjutnya, adalah aktivitas seksual, kondisi kesehatan pasca salin seperti berat badan, kulit, perawatan luka, kemih, dan lainnya.
“Selain itu, juga perhatikan kualitas menyusui. Jangan lupa juga untuk mendiskusikan kontrasepsi yang nantinya akan digunakan sejak kehamilan masih besar agar bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tubuh pasien,” tutup dr. Rully.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR