(Baca juga: Bank BRI Ramai Diserbu Nasabah Karena Kartu Diblokir Akibat Skimming, Apa Itu Skimming?)
Direktur Inklusi Sosial dan Gender MCA-Indonesia, Dwi Rahayu Yuliawati-Faiz, mengatakan petani perempuan d Indonesia saat ini membutuhkan dukungan pendanaan untuk membantu pendapatan keluarga.
“Selama ini nasib pekerja petani perempuan sangat memprihatinkan,” tuturnya dalam diskusi yang diselenggarakan Tempo Media di Jakarta, Senin (26/1).
Dalam acara bertajuk “Berinvestasi Pada Perempuan petani, Indonesia Lebih Berdaya Sejahtera”, Dwi mengungkapkan MCA-Indonesia (Millennium Challenge Account Indonesia) merupakan lembaga wali amanat di bawah Bappenas yang bertujuan mengentaskan kemiskinan.
(Baca juga: Inilah 5 Designer Modest Indonesia Berbakat yang Ikuti Islamic Fashion Week 2018)
“Kami mengalokasikan dana khusus untuk mendukung proyek-proyek pemberdayaan ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat, termasuk dalam hal ini perempuan petani,” lanjutnya.
Dwi menjelaskan, sebenarnya petani perempuan dengan sedikit sentuhan investasi serta ditambah kapasitas pekerjaannya akan memberikan dampak berlipat.
Selama ini, petani perempuan dipekerjakan untuk sekadar membantu, bukan bagian dari pekerjaan utama.
(Baca juga: Mulut Gatal Setelah Makan Nanas? Ternyata Ini Penyebabnya)
Walaupun program MCA-Indonesia sudah hampir selesai, diharapkan program yang menyasar perempuan ini dapat terus berkesinambungan untuk memberikan hasil yang optimal.
Sementara itu, pemberdayaan petani juga merupakan fokus bagi Crowde, perusahaan rintisan yang menghadirkan platform terbuka di mana masyarakat dapat menanamkan investasi untuk membantu permodalan para petani.
“Saat ini skema pembiayaan bank-bank di Indonesia masih sulit dijangkau oleh petani, terlebih bagi perempuan petani. Situasi ini banyak dimanfaatkan oleh lintah darat dan tengkulak dengan mengambil keuntungan dari petani melalui cara yang keliru,” ujar Chief Excecutive Officer Crowde, Yohanes Sugihnotonugroho.
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR