Menurut Yanti, sebelum kepala anaknya menunjukkan adanya tanda-tanda perubahan.
Ia pernah terjatuh hingga perutnya sempat membentur tanah ketika usia kandungannya menginjak 8 bulan.
Baca juga: Tak Perlu Was-Was Memulai Bisnis Bakery Asal Ada Tepung Premix, Ini Alasannya
Namun waktu itu Yanti tidak merasa sesuatu terjadi pada kandungannya, sehingga dia memilih tidak memeriksakan kendungannya itu ke dokter.
“Waktu usia kandungan saya 8 bulan saya pernah jatuh tapi saya tidak ke dokter karena tidak punya uang. Dan, waktu anak saya lahir kondisnya normal, tapi setelah tiga bulan kepalanya mulai membesar sehingga membuat kami sedih,” kata Yanti dikutip dari Kompas.com, Selasa (6/2).
Baca juga: Belanja Produk Ritel Kekinian Hanya di Easy Shopping, Mudah dan Terpercaya!
Sebelumnya, Yanti mengaku pihak RS Cendrawasih sudah memberikan dirinya surat rujukan untuk membawa Hofni ke RS di Makassar, Sulawesi Selatan pada 2 Oktober 2017 lalu.
Namun, Yanti yang tinggal Kelurahan Siwalima, Kecamatan Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku itu tak memiliki biaya, ia pun merasakan kesulitan untuk membawa putranya berobat ke Makassar.
Baca juga: Masuki Babak Top 10, Ini Dia Daftar Ke-10 Finalis Indonesian Idol 2018
Karenanya, Yanti hanya bisa memberikan obat-obatan seadanya kepada putranya.
Obat-obatan yang diberikan berupa daun-daunan yang direbus dan sebagian lagi ditempelkan ke kepala Hofni.
“Saya merebus daun pinahong lalu memberikan kepada Hofni, saya juga menempelkan ke kepalanya,” ujarnya. (*)
Penulis | : | Amanda Hanaria |
Editor | : | Amanda Hanaria |
KOMENTAR