Alwi Shahab dalam buku "Saudagar Baghdad dari Betawi" menjelaskan jika dalam tradisi Betawi, ikan bandeng yang menjadi antaran bukanlah ikan yang sudah dimasak, melainkan satu ekor utuh yang masih segar.
Di buku Alwi, dia bahkan bertutur bahwa ukuran bandeng yang dibawa calon menantu ke calon mertuanya bisa menentukan kelanjutan perjodohan.
Kue lapis legit yang banyak beredar saat Imlek ternyata juga bukan tradisi Tionghoa asli.
Kue ini merupakan resep khusus warisan nenek moyang saat bangsa Indonesia dijajah Belanda selama ratusan tahun.
Baca juga: Sempat Tak Terekspos Media, Ini Dia 5 Fakta dari Sosok Istri Daniel Mananta, Nomor 3 Paling Lucu!
Resep lapis legit menggabungkan rempah khas Indonesia.
"Lapis legit, bolu 'bergengsi' dan mahal yang tidak dapat dimakan setiap hari, maka pada kesempatan istimewa seperti Imlek, lapis legit menjadi kue lambang kemewahan," sebut Hermina.
Tak hanya makanan, sebenarnya ada tradisi berpakaian ala Tionghoa peranakan yang dilakukan sebelum Orde Baru.
"Sebelum Orde Baru, pada hari Imlek para ibu-ibu dari keluarga Peranakan memakai kebaya encim dengan kain Pekalongan yang berwarna cerah untuk dipakai saat mengunjungi kerabat," jelas Hermina.
Baca juga: Ayu Ting Ting Foto Menggunakan Kebaya Hitam Ini Bikin Netizen Salfok
Memakai baju Cheongsam merah bukan kebiasaan Tionghoa di Indonesia.
Sedangkan anak-anak dan para gadis, menurut Hermina, memakai rok biasa.
Akan tetapi, budaya tersebut tidak ada lagi semenjak Orde Baru.(*)
Silvita Agmasari / Kompas.com
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR