Sementara itu, saat NOVA mencoba menghubungi salah satu dokter ahli gigi dan mulut yang juga staf di Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Prof. Dr. drg. Tri Erri Astoeti, M.Kes. membenarkan bahwa kandungan policresulen ternyata belum dikaji secara ilmiah dengan baik.
"Bahkan, sampai detik ini belum ada penelitian yang menyatakan penggunaan obat luar konsentrat 36% mampu menyembuhkan luka dengan baik, justru yang terjadi adalah chemical burn atau mulut seperti terbakar," jelas dia melalui sambungan telepon sore ini (15/2).
Erri juga memaparkan bahwa ternyata tidak ada jurnal kedokteran yang membahas penelitian terkait policresulen buat di dalam mulut.
Baca juga: Selain Ritual, Beginilah yang Dilakukan Roro Fitria Agar Tetap Cantik, Kok Serem Sih?
Ia menjelaskan, polikresulen bekerja dengan mematikan sel-sel dengan cara penyempitan pembuluh darah kapiler sehingga sel tidak mendapat suplai darah, dan sel pun mati.
"Ini yang justru berbahaya bagi kesehatan mulut, niatnya ingin menyembuhkan luka sariawan justru merusak jaringan-jaringan yang ada di mulut," ungkap dia.(*)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR