NOVA.id – Kanker payudara merupakan pemicu kematian terbesar pada perempuan selain kanker rahim.
Faktanya, bisa telah dideteksi sejak awal, bukan tak mungkin kanker payudara bisa disembuhkan hingga 98 persen.
Sementara itu, data dari Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menunjukkan bahwa posisi pertama dalam pembiayaan terbesar adalah kanker payudara.
(Baca juga: Dengan Samsung Galaxy J Series, Jangan Pernah Bosan Lagi Sambil Menunggu di Mobil)
Posisi ini stagnan dari tahun 2014 hingga 2017.
Kemudian, baru diikuti dengan kanker serviks.
Secara global, dua jenis kanker ini berada dalam kondisi yang sama.
(Baca juga: Simak Kisah Sri Purwanti, Sukses Sulap Bahan yang Biasa Dipandang Sebelah Mata Jadi Panganan yang Mendunia)
Pada posisi berikutnya, ditempati oleh kanker paru, rektum, dan ovarium.
Asisten Deputi Bidang Utilisasi dan Anti Fraud Rujukan BPJS, dr. Elsa Novelia, M.Kes mengatakan, dari tahun ke tahun hingga 2017, pembayaran kanker menelan biaya hingga Rp2,8 triliun.
“Dari tahun ke tahun memang memakan biaya besar dengan proporsi pembiayaan 17 persen dari biaya JKN,” tutur dr. Elsa dalam seminar nasional ‘Harapan Penderita Kanker di Era BPJS’ di Gedung Graha Pengayoman Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Rabu (28/02).
(Baca juga: Wajib Disimak, Minum Ayamnya Punya Manfaat Bagi Kita Sekeluarga)
Sementara untuk pengobatan, meskipun kasus pelayanan kanker hanya 3 persen, namun untuk pembayaran obat-obatannya mencapai 43 persen.
Sementara bila dilihat dari total biayanya mencapai Rp2,49 triliun atau 36,61 persen.
Walaupun begitu, Elsa menekankan bahwa program ini tetap fokus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
(Baca juga: Ternyata Dosen Perempuan Ini Pelaku Penyebaran Berita Hoax, Apa yang Diunggah di Sosmed?)
“Jaminan komprehensif khusus kanker memang memakan biaya besar. Satu kunjungan saja membutuhkan dukungan iuran dari 1.325 orang sehat,” tutur Elsa.
Seminar nasional yang diselenggarakan IKA PPSP Makassar, DKI & Java dengan Ketua Umum Ir. Aldi Unggul Altas, MBA bekerja sama dengan PPLIPI (Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia dengan Ketua Umum Dra. Hj. Indah Suryadharma Ali dan IDGHN (International Diaspora Health Network) dengan Ketua Umum Dra. Hani Moniaga.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka Hari Kanker Dunia, juga merupakan ajang para peserta seminar mendapat informasi tentang berbagai kemudahan maupun kendala yang dihadapi para penderita kanker.
(Baca juga: Belum Sempat Registrasi Ulang Padahal Melewati Masa Tenggat? Begini Caranya)
Selain itu, seminar ini juga diharapkan dapat mengedukasi masyarakat dalam pencegahan serta penanganan kanker yang lebih baik di era BPJS sekaligus menemukan solusi ataupun strategi yang dapat disampaikan pada para pemangku kebijakan sesuai kebutuhan para pasien.
Para peserta terdiri dari berbagai elemen masyarakat yang sebagian besar dari komunitas penderita kanker, pemerhati kesehatan khususnya kanker, dokter dari Institusi Pendidikan Kesehatan, praktisi kesehatan, organisasi, dan masyarakat umum.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR