NOVA.id - Banyak orang terkena obesitas lantaran pola makan yang tidak sempurna.
Beberapa lagi, mereka mengonsumsi makanan yang tidak sehat dan mengandung lemak berlebih.
Bagi yang sudah terbiasa dan terlanjur menyukai makanan berlemak dan tak ingin terkena obesitas, kini ada berita baik.
Dilansir dari Daily Mail, ada sebuah hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu manis dapat mengatasi dampak mengonsumsi makanan tinggi lemak dengan menghentikan lemak agar tidak menetap di sekitar perut.
Baca juga: Lift Jatuh Mendadak? Segera Lakukan 4 Tips Ini untuk Menyelamatkan Diri
Bumbu dapur itu ditemukan mampu memperlambat proses penyimpanan lemak dan mengurangi risiko kerusakan jantung akibat konsumsi makanan yang tidak sehat.
Studi pendahuluan, yang dipresentasikan pada konferensi American Heart Association pada hari Sabtu, telah diuji coba pada tikus namun para periset berharap hasil yang sama akan terlihat pada manusia.
Tikus diberi suplemen kayu manis selama 12 minggu dan pada akhir penelitian ditemukan lebih banyak molekul antioksidan dan anti-inflamasi yang melindungi tubuh mereka dari kerusakan.
Baca juga: Wajib Disimak, Minum Ayamnya Punya Manfaat Bagi Kita Sekeluarga
Mereka juga tidak mengalami kelebihan berat badan dan lemak perutnya tidak banyak, meskipun telah mengkonsumsi makanan tinggi lemak.
Manfaat kesehatan kayu manis juga dikaitkan dengan pencernaan yang lancar dan membuat orang lebih pintar dengan meningkatkan pemahaman mereka.
Hanya dengan menaburkan bubuk kayu manis pada minuman anda, bisa menyebabkan peningkatan protein otak yang membantu mengatur dan menyimpan memori, menurut periset di Rush University Medical Center di Chicago pada tahun 2016.
Baca juga:
Kayu manis juga sarat akan antioksidan dan dapat membantu menghentikan peradangan dan membantu penderita diabetes dengan menurunkan kadar gula darah.
Sementara itu, peneliti Australia menemukan bahwa kayu manis membantu menurunkan suhu perut hingga dua derajat sehingga membantu pencernaan.
Hal ini dapat menghindari kerusakan pada lapisan perut, mengurangi peradangan dan banyak penyakit pencernaan, kata para ahli di RMIT University's School of Engineering di Melbourne.(*)
Source | : | https://www.dailymail.co.uk/ |
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR