Kemudian, peseta riset juga melakukan pemeriksaan EEG ulang saat mengalami nyeri ringan di lengannya.
Hasilnya, periset menemukan bahwa berkat kehadiran pasangan - dengan atau tanpa sentuhan - dapat meningkatkan keseimbangan gelombang alfa pada otak.
Panjang gelombang ini terkait dengan fokus perhatian.
Jika para peserta riset saling berpegangan tangan ketika sakit, keseimbangan gelombang tersebut meningkat tajam.
(Baca juga: Disebut Mirip dengan Prilly Latuconsina, Bianca Jodie: Aku Paling Mirip Sama Selena Gomez)
Para periset juga menemukan bahwa ketika peserta riset dalam keadaan sakit dan sang kekasih tak dapat menyentuhnya, keseimbangan gelombang otak mereka berkurang.
Rasa sakit nampaknya benar-benar mengganggu keseimbangan interpersonal antara pasangan, dan sentuhan lah yang bisa membawa keseimbangan tersebut kembali.
Rasa empati ketika pasangan sakit tidak dapat dikomunikasikan secara penuh tanpa adanya sentuhan.(*)
(Ariska Puspita Anggraini/Kompas.com)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR