Menurut seorang praktisi teh, Bambang Larensolo, teh hanya sebagai penghambat penyerapan lemak.
“Fungsinya (teh) hanya menghambat penyerapan lemak. Namun itu juga tergantung banyaknya teh yang diminum dan lemak yang dimakan,” terangnya
Baca juga: Begini Caranya Membakar Lemak dengan Program Diet Apel, Yuk Simak!
Dalam kesempatan yang sama, ahli teh Ratna Soemantri menambahkan bahwa zat dalam teh yang berperan menghampat lemak ialah katekin.
“Katekin itu membantu lemak tidak semua diserap oleh tubuh. Penyerapan lemak dalam tubuh namanya emusifikasi. Nah ketekin dalam teh hanya memecah proses emusifikasi, jadi penyerapan terhambat, tepi tetap ada yang diserap (lemaknya),” jelas Ratna kepada KompasTravel.
Ratna menyarankan untuk tetap melakukan latihan olahraga ringan, agar lemak yang mengendap dalam tubuh terbakar sempurna.
Baca juga: Dengan Samsung Galaxy J Series, Jangan Pernah Bosan Lagi Sambil Menunggu di Mobil
2. Teh dapat menyebabkan batu ginjal
Pada awal tahun 2000 mulai terdengar kabar bahwa minum es teh bisa menyebabkan batu ginjal.
Salah satu zat yang berperan dalam teh ialah oksalat, diduga menyebabkan pengendapan pada ginjal.
“Uniknya di daerah produksi dan konsumsi teh tertinggi yaitu Inggris dan China, sangat jarang ada pasien batu ginjal, apalagi gara-gara teh,” ujar Bambang.
Sedangkan yang ia temui di Indonesia, penderita batu ginjal banyak terdapat di Gunungkidul, Yogyakarta.
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR